YOGYAKARTA, PIJARNEWS.COM–Pelukis muda asal Kabupaten Pinrang, masing-masing Muhammad Iqbal dan Prayudhi Darmawan serta satu putra selayar A. Faisal Darmawan, menggelar pameran lukis di Indi Art House, Yogyakarta, belum lama ini.
Kegiatan itu dihadiri langsung Ketua Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Pinrang (KKP) Ir Abdillah Natsir yang sekaligus membuka kegiatan pameran
“Ketiganya adalah pelukis muda yang banyak berkarya di Jogja, melakukan pameran karya seni bertajuk ‘Menjalin Ingatan’,” kata Abdillah Natsir yang juga merupakan politisi Partai Golkar.
Abdillah Nasir juga menyampaikan bahwa, dirinya memberikan semangat bagi putra putra Sulsel yang terus berkarya dalam mengembangkan potensi diri.
“Lebih khusus lagi kepada dua pameris hari ini adalah orang Pinrang yang wajib saya support dalam mengembangakan karya,” kata Abdillah.
Mantan Ketua PB IKAMI Sulsel ini mengatakan, ketiga putra Sulsel ini diharapkan, kelak menjadi pelukis handal dan terkenal, dengan karyanya yang setara dengan pelukis besar Indonesia dan bahkan mancanegara.
Sementara itu ketiga pelukis yang memamerkan lukisan dihadapan ratusan pengunjung menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Abdillah Natsir.
“Kami berterima kasih dan memberi penghargaan setinggi-tingginya atas perhatian bapak Abdillah Natsir dalam upaya pengembangan minat bakat putra daerah Sulsel yang berkarya di bidang seni,” kata Muhammad Iqbal.
Iqbal melanjutkan, meski memiliki jadwal padat, namun, Abdillah Natsir menyempatkan diri datang khusus di Jogja, untuk membuka pameran ini.
Iqbal mengungkapkan, kehadiran pengusaha sekaligus politisi asal Pinrang tersebut merupakan dukungan nyata kepada para pekerja seni dalam mengembangkan diri untuk terus berkarya maksimal.
“Sehingga kami semakin bersemangat untuk melahirkan karya-karya yang semakin baik,”pungkasnya.
Pameran dengan tajuk
Menjalin Ingatan merupakan upaya artistik yang akan dihadirkan melalui bentuk warna dan komposisi.
Mengisahkan silang saling peristiwa dan perjumpaan budaya yang membekas dan hendak diulang kembali atau dilupakan. Ketiga seniman berupaya menghadirkan tarik ulur budaya yang membersamai tumbuh kembang mereka di asal dan budaya yang harus mereka siasati dalam perantauan.