PINRANG, PIJARNEWS.COM — Dalam waktu dekat, Dusun Wakka akan tercatat dalam sejarah. Dusun yang terletak di Desa Tadang Palie, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan tersebut kelak menjadi daerah pertama di dunia yang memiliki masjid bernuansa rumah adat Bugis.
Masjid ini yang diberi nama Masjid Bugis Wakka itu mulai dibangun secara resmi, pada Ahad (7/8/ 2022) lalu.
Itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh sejumlah tokoh dengan berbagai latar belakang dan profesi.
Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid memulai peletakan batu pertama dan pengecoran pondasi masjid. Disusul Kapolres Pinrang, AKBP Muhammad Roni Mustofa, Dandim Pinrang, Letkol Infantri Aris Barunawan, Ketua Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Wakapolres Sidrap, Kompol Mukhtar, Ketua Pembangunan Masjid Bugis Wakka, Dr Bastian Jabir Pattara dan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat Pinrang.
Irwan Hamid mengaku mengapresiasi inisiatif pembangunan masjid pertama bernuansa rumah adat bugis ini. Irwan bersama anggota Forkopimda Pinrang bahkan menyumbang 500 zak semen untuk pembangunan masjid bugis.
“Saya bersama Forkopimda menyumbang 500 zak semen. Tapi saya juga mengajak warga Wakka dan Cempa harus bersatu membantu pembangunan Masjid Bugis,” ujar mantan Ketua DPRD Pinrang ini.
Irwan mengatakan, ada dua hal ditemukan dari gagasan pembangunan masjid ini. Pertama, urusan akhirat dan kedua urusan melestarikan kearifan local.
Sebelumnya, saat memberi sambutan pada peletakan batu pertama Masjid Wakka, Ketua KBPP Polri Sulsel yang juga mantan Wali Kota Makassar Ilham Arif Sirajuddin (IAS) juga menyumbang Rp50 juta untuk pembangunan masjid dengan desain rumah adat tersebut.
Menurutnya, dana tersebut diambil dari dana celengan atau sumbangan jamaah di Masjid Terapung Amirul Mukminin, Makassar. Masjid terapung tersebut dibangun IAS saat menjadi Wali Kota Makasar.
“Jadi uang celengan Masjid Amirul Mukminin ini cukup banyak. Makanya kami sisihkan sebagian untuk membantu pembangunan masjid di sejumlah daerah,” kata Aco sapaan akrab Ilham Arif Sirajuddin.
Ketua Pembangunan Masjid Bugis Wakka, Dr Bastian Jabir Pattara mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun masjid bugis sekira Rp8 miliar.
“Konsep masjid rumah adat bugis ini merupakan pertama di dunia. Karena itu, diharapkan seluruh umat muslim, khususnya muslim suku bugis di berbagai belahan dunia bisa memberikan sumbangan untuk membangun masjid ini,” kata Bastian.
Saat ini, lanjut Lulusan Program Doktor Ilmu Komunikasi Padjajaran Bandung ini, sudah ada komunitas bugis di Sabah Malaysia yang telah meninjau lokasi pembangunan dan hendak memberikan bantuan.
Selain sebagai tempat ibadah, sambung Bastian, Masjid Bugis Wakka juga akan digunakan sebagai sarana pendidikan dan wisata religi. Apalagi Dusun Wakka ini sejak dulu dikenal dengan wisata bahari atau wisata pantainya. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar