MAKASSAR, PIJARNEWS.COM--Ponpes An-Nahdlah Makassar memperingati Haul ke-10 tahun AG. KH. Muh. Harisah, AS, pendiri Ponpes An-Nahdlah Makassar di Balai Gendung Manunggal pada Sabtu (20/5/2023) malam.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan santri dan alumni Ponpes An-Nahdlah Makassar serta warga Nahdatul Ulama (NU) Sulsel.
Selain itu juga turut hadir tokoh nasional yakni ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Haerul Anam Harisah, ketua panitia pelaksana menyampaikan kegiatan tersebut dalam rangka memperingati haul 10 tahun pendiri Ponpes An-Nahdlah Makassar.
“Ini merupakan peringatan untuk mengenang guru kita pendiri pondok ini,” ungkap Haerul.
Sementara itu Pembina Ponpes Arifuddin Harisah menyampaikan, diundangnya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam kegiatan tersebut, karena pihanya memiliki kedekatan dengan wakil ketua DPR RI itu.
Arifuddin menyinggung bahwa kesamaan terhadap Ponpes An-Nahdlah dengan partai yang dipimpin Cak Imin saat ini. Memilik arti yang sama, dimana arti dari Nahdlah adalah kebangkitan.
“Arti dari Ponpes An-Nahdlah ini adalah kebangkitan Saya tidak perlu jelaskan kenapa saya undang cak Imin,” ungkap anak pendiri Ponpes An-Nahdlah itu.
Selain itu ia juga mengungkapkan tujuan dari pelaksanaan haul tersebut untuk menguatkan kembali fondasi terhadap prinsip dan nilai-nilai yang diajarkan oleh sang pendiri.
Tidak hanya itu, sambungnya, kegiatan itu juga bermaksud membangkitkan semangat dalam pembangunan serta peningkatan kualitas pendidikan ponpes.
“Jadi kegiatan ini bermaksud untuk menguatkan prinsip dan nilai yang diwariskan ke kami agar kita menguatkan pondasi. Serta kembali membangkitkan semangat untuk membangun ponpes,” terangnya.
Ia mengaku pihanya telah mencetak banyak alumni dan sumberdaya manusia yang bisa diberdayakan dan diarahkan. Disebutkan saat ini santri yang dibina sekira ratusan orang dan siap untuk diarahkan.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Cak Imim, selaku ketua partai dan toko nasional yang berasal dari NU agar bisa mengarahkan para alumni yang telah dicetak pondok agar bisa menjadi tokoh bangsa.
“Kami siapkan manusianya, Cak Imin kami minta untuk mengarahkan alumni dan santri kami menjadi tokoh bangsa sehingga kita bisa menjaga akidah Ahlu Sunnah Wal Jamaah di Sulsel dan di Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu Cak Imim, dalam kesempatanya, dirinya mengatakan bangga bisa hadir dan bertemu dengan para santri dan warga NU Sulsel pada kegiatan itu.
“Saya bangga dan bersyukur bisa dijodohkan hadir dan bertemu dengan santri dan alumni di tempat ini,” ujarnya
Menurut Cak Imin bahwa Ponpes An-Nahdlah merupakan referensi Ponpes di Indonesia.
“Saya sering mendengarkan bahwa Ponpes An-Nahdlah merupakan referensi bagi ponpes lainnya,” ungkap Cak Imin.
Wakil Ketua DPR RI itu menyampaikan kehadiran para santri dan warga pada kegiatan tersebut memunculkan sebuah girah dan spirit dalam meneruskan amanah perjuangan dari pendiri.
Ia menjelaskan prinsip, nilai ajaran pendiri menyambungkan sinergi baik melalui pikiran dan semangat para hadirin.
“Terlihat girah itu ada untuk bersinergi meneruskan amanah perjuangan pendiri juga spirit menjalankan prinsip dan nilai dari pendiri yang menghadirkan girah ini, sehingga menyambungkan kita semua baik pikiran dan semangat kita semua,” jelasnya.
Ia melanjutkan, pendirian Ponpes tersebut bukan hanya semata-mata menjadi lembaga pendidikan, namun kata dia, semua prinsip maupun nilai ajaran yang diwariskan itu juga menghubungkan kepada sendi kehidupan.
“Di luar itu semua saya melihat dan menyaksikan langsung ponpes ini didirikan bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tapi lebih dari itu yakni spirit girah dari pendiri yang menghubungkan dengan sendir kehidupan,” terangnya.
Ia berharap santri dan alumni agar bisa menjadi tokoh bangsa dan bisa membawa kemajuan di negeri ini, sebab ia menilai bahwa kualitas alumni dan santri ataupun warga NU selalu menjadi penentu.
“Oleh karena itu, alumni An-Nahdlah harus menjadi tokoh bangsa yang membawa kemajuan bangsa,” tuturnya. (*)
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin