PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Krisis air bersih di Bilalangnge membuat warga kesusahan dalam memenuhi kebutuhan air mereka. Warga mesti antri di satu-satunya sumur yang airnya masih tersedia. Sementara pipa PDAM sudah puluhan tahun belum juga masuk kedaerah tersebut.
Camat Bacukiki Iskandar Nusu bersama PDAM dan Lurah Lemoe sedianya telah menyalurkan air bersih, sebanyak 2 tangki, pada Sabtu 16/9. Namun hal tersebut tentu bukan solusi permanen atau jangka panjang.
Iskandar berjanji akan mengupayakan solusi jangkapanjang atas masalah itu. Dia mengatakan, pihaknya berinisiatif mencari sumber air di wilayah pegunungan tersebut.
“Usai menyalurkan air bersih, saya bersama Pak Lurah Lemoe dan Direktur PDAM langsung mencari sumber air sumur dalam yang dikelola oleh warga,” ungkap Iskandar kepada PIJAR, Minggu 17/9.
* Dewan Panggil PDAM
DPRD Parepare menjadwalkan pemanggilan kepada Direktur PDAM, Lukman Hakim terkait permasalahan air di Parepare.
“Kritikan para pelanggan lewat pelbagai media dan medsos menjadi dasar kami untuk melakukan panggilan. Akan kami koordinasikan ke Komisi III sebagai mitra kerjanya,” tegas Wakil Ketua DPRD Parepare, Rahmat Sjamsu Alam.
Sementara, kepada awak media, Lukman Hakim membantah terjadi krisis air bersih di Parepare. “Tidak ada krisis air. Meskipun air baku di salo Karajae menyusut, suplai normal 180 liter perdetik menjadi hanya 120 liter perdetik. Namun kita dibantu oleh sumur dalam di enam titik,” katanya.
Terkait dengan rencana pemanggilan oleh DPRD Kota parepare, dia mengaku siap untuk hadir. “Kita siap hadir guna memberikan klarifikasi (soal krisis air bersih di Parepare),” pungkasnya. (*)