Selamat jalan Pak Zain… Rabu, 25 Januari 2017
Sebuah peristiwa penting dalam sebuah perjalanan kehidupan, dapat dipetik hikmah akan sebuah makna dari peristiwa yang terjadi, kali ini memetik sebuah kejadian penting, dimana tokoh Indonesia dari Ajatappareng meninggal dunia. Chat berantai maupun status belasungkawa tiba-tiba memenuhi social media. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Mantan Walikota Parepare HM. Zain Katoe (ZK) wafat. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT.
Berikut sekilas profil almarhum dikutip dari Ensiklopedi Tokoh Indonesia. Drs. H. Mohammad Zain Katoe Walikota Parepare periode 2004-2009. Pria kelahiran Sidrap, 07 Agustus 1945, ini sebelumnya menjabat Anggota DPRD Kota Parepare 1997-2003. Lulusan S1 Fak. Sospol Unhas, Jurusan Ilmu Adminsitrasi Negara di Makassar, 1982, ini pernah menjabat Kabag Penetapan Perusahaan Daerah Periklanan dan Kabag Administrasi Perusahaan Daerah Apotik Kotamadya Ujung Pandang, 1965-1967.
Kemudian 1967 – 1971 dia menjabat Direktur Perusahaan Daerah Sidrap. Tahun 1971 – 1984: Wakil Presdir PT. United Livestock (Perusahaan Joint Venture United State) Virginia, Texas – PT. BILA (PMA). Tahun 1984 – 2003: Diperbantukan pada PT. Berdikari United Livestock (PT. BULI) dan tahun 1997 – 2003 Anggota DPRD Kota Parepare, hingga pada 2004 menjadi Walikota Parepare.
Dalam kehidupan sehari-hari, HM. Zain Katoe dikenal sebagai pribadi yang bersahaja. Tidak sedikit dari tokoh dan masyarakat yang mengenalnya senantiasa meninggalkan kesan yang baik saat bersua dengannya. Senyuman yang tak pernah pupus dari raut wajahnya akan terus menjadi kenangan. ZK sapaan akrabnya terpotret sebagai pribadi yang ramah dan dekat dengan masyarakat. Walikota yang dikenal juga tidak suka marah ini memiliki kebiasaan disetiap memulai sambutannya, senantiasa mengingatkan bahwa kita berada pada sebuah kota small but beautiful, kota kecil namun penuh keindahan, itulah Parepare. Hal itu senantiasa almarhum sampaikan agar mensyukuri apa yang telah kita dapatkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Selama masa kepemimpinannya, Zain Katoe mempunyai visi dan misi membangun kota Parepare, yakni mewujudkan Kota Parepare sebagai Kota Bandar Madani. Untuk mencapai visi tersebut, almarhum berpegang pada filosofi bugis yakni, Lempu, Getteng, Ada tongeng, na Temmapasilaingeng. Lempu’; jujur, Getteng; tegas, berani dan kuat dalam pendirian, Ada Tongeng; berpegangan pada kebenaran, Temmapaisilaingeng; berlaku adil pada semua pihak. Berpegang pada folosofi itulah almarhum Zain Katoe bergerak bersama masyarakat untuk mencapai suatu cita-cita luhur yang ingin dicapai.
Salah satu konsep penataan kota yang dicetuskan oleh Zain Katoe ialah tata penempatan pembuangan sampah-sampah dalam penjagaan kebersihan kota. Selain itu penambahan aturan lalu lintas sangat ia gemparkan untuk penataan jalan transportasi-transportasi umum. Beberapa lampu lalu lintas ditambahkan di jalan-jalan keramaian seperi perempatan Jalan Lahalede, perempatan Andi Makassau, perempatan Jalan Patung Permuda dan lainnya karena peningkatan jumlah kendaraan yang drastis. Dalam pencapaian dibawah kepemimpinannya, Kota Parepare menghasilkan banyak prestasi. Keberhasilan yang paling menonjol yakni Keberhasilan Kota Parepare dalam pembangunan bidang lingkungan hidup dianugerahkan dengan Piala Adipura selama 9 tahun berturut-turut. Maka tidaklah terlalu berlebihan bila almarhum Zain Katoe diganjar sebuah penghargaan sebagai Bapak Adipura Kota Parepare.
Sungguh setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Diibaratkan kematian sebagai sebuah pintu dan janji Yang Maha Kuasa pasti, bahwa setiap manusia akan melalui pintu itu. Demikian yang kini terjadi pada Almarhum HM. Zain Katoe. Ininnawa mitu denre sisappa, sipudoko, sirampe te’paja (hanya budi baik, yang akan saling mencari, saling menjaga, dalam kenangan tanpa akhir). (ibr)