SINJAI, PIJARNEWS.COM — Pandemi covid-19 tak menghalangi warga Kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai ini untuk berusaha, meski covid-19 berdampak pada melemahnya sektor ekonomi.
Saudara kembar bernama Arul (17) dan Aril (17) yang masih duduk di bangku SMA itu justru berupaya untuk beradaptasi dengan cara melakukan aktivitas produktif. Mereka kemudian mencoba peruntungan dengan mendirikan usaha yang mereka beri nama titik nol.
Ide mendirikan usaha itu berawal saat rasa jenuh menyerang, karena saat pandemi covid 19, mereka harus tinggal di rumah saja. Sekolah juga dilakukan di rumah melalui online. Sehingga keduanya sepakat untuk mengusir rasa bosan dengan membuka peluang usaha.
“Mumpung kita belajar daring beberapa jam, juga ini menjadi kesempatan untuk bantu orang tua. Dari pada main tidak karuan, di waktu sore kami sepakat buat usaha kecil-kecilan,” ujar Arul.
Usaha yang dipilih saudara kembar itu adalah usaha menjual beragam minuman, termasuk kopi. Padahal sebelumnya mereka tak memiliki keahlian meracik kopi, namun karena kemauan kuat, mereka belajar otodidak hingga akhirnya mereka mampu membuat minuman kopi yang kini dijual.
“Jadi kami membuat stand booth di depan rumah dan belajar meracik berbagai minuman seperti kopi secara otodidak. Ilmu ini kami peroleh dari kawan-kawan yang ahli di bidang ini. Kami lalu melengkapi peralatan yang dibutuhkan secara bertahap,” ungkap Arul.
Selama tujuh bulan terakhir, mereka terus fokus untuk mengembangkan produk hasil racikannya yaitu berbagai macam minuman kekinian yang lagi trend. Ini dilakukan agar konsumen tidak cepat bosan.
“Kita ikuti perkembangannya, meracik perpaduan rasa yang nikmat, terus belajar. Melihat keadaan sekarang, di mana orang-orang ingin merasakan sesuatu yang baru dan menarik, jadi kita juga munculkan varian rasa yang baru dan tentunya sehat, serta terjangkau untuk memuaskan pelanggan,” ujar Aril.
Aril menyebut, meminum kopi adalah kegiatan yang mampu mendekatkan manusia dengan sesamanya. “Karena itu, berkegiatan minum kopi sama dengan mempersatukan persahabatan dan persaudaraan,” katanya.
Arul dan Aril memasarkan usahanya melalui media sosial, setiap menerima orderan mereka menggarapnya berdua, dan usaha yang mereka namai kedai titik nol memiliki arti yang mendalam.
“Namanya kedai titik nol, karena kami memulai usaha ini pada titik terendah dengan niat yang baik membawa kegigihan untuk menjalankan usaha menjadi modal utama kami,” papar Arul.
Saudara kembar ini berencana menekuni usaha ini, meskipun mereka sudah mulai bersekolah tatap muka nantinya. Pasalnya aktivitas itu dapat dilakukan di sore hari hingga malam hari. (*)
Citizen Report : Dedi