MAKASSAR, PIJARNEWS .COM – Dewan Pers melalui dukungan UNESCO menggelar Diseminasi Mekanisme Respons Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Wartawan dalam Peliputan Pemilu. Kegiatan itu berlangsung di Hotel SwissBell Hotel, Jalan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (21/12/2023).
Hadir Anggota Dewan Pers Asep Setiawan juga sebagai pemateri “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Wartawan dalam Peliputan Pemilu” Agus Sudarmadi mewakili Kombes Pol. Jamaluddin Farti, Direktur Reskrimum Polda Sulsel menyampaikan materi “Sinergi Stakeholders Bersama Polri dalam
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
terhadap Wartawan dalam Peliputan Pemilu”. Selain itu Dewan Pers menghadirkan dua ahli pers Fajriani Langgeng dan Upi Asmaradhana.
Asep Setiawan dalam sambutannya mengatakan, acara ini merupakan langkah untuk mengawal pemilu 2024, juga dalam upaya menghasilkan liputan yang bermutu dan berkualitas, sehingga dalam pelaksanaannya dapat menciptakan karya jurnalistik yang bermutu.
“Komitmen kita sebagai yang berprofesi sebagai wartawan untuk menegakkan laporan-laporan dan karya jurnalistik yang bermutu dan berkualitas,” ujarnya.
Asep melanjutkan, dalam konteks pemilu saat terjadi kekerasan Dewan Pers telah melakukan survei ke 118 responden. Ia mengungkapkan, dari data didapat pelakunya adalah Timses partai 33,3%.
“Maksudnya itu mungkin oknum-oknum yang ada di lapangan di pusat dan daerah,” katanya.
Adapun peristiwa dan kekerasan yang dialami wartawan dalam konteks pemilu diantaranya, serangan digital 3,3%, perampasan alat liputan 4,1%, pelarangan liputan 15,6%, kekerasan fisik 6,6%, ancaman dan intimidasi pada penulisan kritis terhadap peserta pemilu 36,9%.
Dewan Pers telah mengeluarkan surat edaran Nomor: 04/SE-DP/XII/2023 tentang Mekanisme Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Pers dalam Peliputan Pemilu.