PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Bonus demografi tak akan bisa menjadi bonus jika masalah kependudukan masih banyak yang belum diatasi. Salah satu yang paling nyata adalah persoalan stunting. Oleh karena itu, masalah stunting mesti jadi perhatian serius dan prioritas.
Di Kota Parepare persoalan stunting sudah mendapat penanganan serius. Pemerintah Kota Parepare terus berupaya dan berinovasi melakukan percepatan penurunan stunting.
“Pemerintah Kota Parepare terus berkomitmen dan berupaya keras dalam melakukan percepatan penurunan stunting,” ungkap Wakil Wali Kota Parepare, H Pangerang Rahim di hadapan Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN RI yang hadir di Kota Parepare, Rabu (27/4/2022).
Pejabat pusat ini hadir dalam upaya penguatan kemitraan Kampung Keluarga Berencana (KB) yang digelar di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare. Hadir mendampingi Wakil Wali Kota, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Parepare, Hj Halwatiah, dan Sekretaris DPPKB, H Yunus Nonci bersama jajaran.
“Pemerintah Kota Parepare dengan berbagai upaya dan inovasinya berkomitmen untuk percepatan penurunan stunting. Hadirnya Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN RI dan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan keseriusan komitmen itu,” kata Pangerang dikutip dari suaraya.news.
Kegiatan ini bertajuk, “Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting.” Hadir SKPD terkait di antaranya Dinas Kesehatan Parepare, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Dinas Lingkungan Hidup Parepare, Dinas Ketahanan Pangan, dan instansi vertikal yakni Kementerian Agama Parepare.
Para Camat dan Lurah yang memiliki Kampung KB di wilayahnya juga hadir. Dari Tim Penggerak (TP) PKK Parepare, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), dan Pokja Kampung KB juga hadir.
Kepala Dinas PPKB Parepare, Halwatiah mengatakan, hadirnya BKKBN RI dan BKKBN Sulsel untuk mendukung penguatan kemitraan Kampung KB sekaligus pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung KB Parepare. Diharapkan dengan penguatan kemitraan dan pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung KB ini, Parepare menjadi motor percepatan penurunan stunting.
“Apalagi Parepare sudah memiliki inovasi yaitu Jempol atau jemput bola menurunkan angka stunting,” ungkap Halwatiah. (int/ibm/adv)