SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Penantian dan doa panjang warga Sidrap khususnya civitas akademik, akan kehadiran Universitas di Bumi Nene Mallomo akhirnya terwujud.
Dikti mengeluarkan SK bernomor 113/KPT/1/2019 terkait persetujuan penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Rappang.
Kedua sekolah tinggi yang juga amal usaha Muhammadiyah tersebut, merupakan embrio lahirnya universitas, yang kemudian dikenal dengan Universitas Muhammadiyah Sidenreng (UMS) Rappang.
Ketua STISIP Muhammadiyah Rappang, Dr H Jamaluddin Ahmad S. Sos., M.Si, membenarkan terbitnya SK tersebut.
“Alhamdulillah, penantian dan perjuangan ini membuahkan hasil. Apa yang dicita-citakan akhirnya terwujud. Insya Allah akan menjadi mercusuar pendidikan di Bumi Nene Mallomo,” ujarnya.
Jamaluddin juga menyampaikan terima kasihmnya kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi hingga perubahan bentuk tersebut terwujud.
“Kepada semua pihak, tim dan warga Muhammadiyah dan Warga Sidrap, yang telah terlibat, kami ucapkan banyak terima kasih. Insya Allah akan berbuah amal jariyah,” harapnya.
Sebagai tambahan informasi, hampir semua perguruan tinggi, khususnya yang sudah berubah menjadi universitas di lingkup Persyarikatan Muhammadiyah, memiliki ciri khusus.
Seperti Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, direncanakan akan menjadi kiblat pelebelan halal, khususnya dalam produk pertanian.
“Jika Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (Umsu) dikenal dengan astronominya, Universitas Muhammadiyah Makassar dikenal dengan kelautannya, maka Insya Allah UMS Rappang akan jadi rujukan atau kiblat pelebelan produk halal. Istilah lainnya akan menjadi center of halal,” tandasnya.
Sebelumnya, UMS Rappang juga telah menyiapkan 33 dosen baru untuk melengkapi tenaga pengajar dikampus ini.
Ke-33 dosen baru itu didominasi alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Hasanuddin (Unhas). Mereka akan mengisi tenaga pengajar pada lima prodi baru UMS yakni Program Studi Peternakan, Ilmu Perikanan, Agribisnis, Agroteknologi, dan Teknologi Hasil Pertanian.
Selain itu, dengan berdirinya UMS Rappang, maka Muhammadiyah Sulsel menambah sebanyak dua universitas baru tahun 2019 ini.
Disaat bersamaan SK bernomor 112/KPT/I/2019 juga terbit sebagai tanda resminya Universitas Muhammadiyah Palopo. Universitas Muhammadiyah Palopo adalah merger atau penggabungan dari tiga kampus Muhammadiyah, yakni STIEM, STKIP, dan Akbid Muhammadiyah Palopo. (rls/abd)