OPINI — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidrap – Enrekang pada kepengurusan periode 2019-2022 mendatang, dapat dipastikan akan dipimpin EBAS (Edhi Basri).
Kepastian tebakan saya ini, dapat dibuktikan pada Minggu petang besok (24 November 2019), pada acara puncak konferensi – pemilihan Ketua PWI Kabupaten Sidrap-Enrekang.
Lantas siapa itu EBAS? Kalau di DPP Demokrat ada IBAS, maka di PWI Sidrap-Enrekang pun ada nama EBAS (Edhy Basri). Sosok Edhy Basri itu, bagi saya boleh dibilang sangat dekat. Sama dekatnya dengan Ketua PWI Sidrap-Enrekang periode 2016-2019, Hasman Hanafi, SE.
Betapa tidak, kedua tokoh Pers yang selama ini berkiprah di Sidrap itu, pernah menjadi teman kerja saya di Harian PARE POS. Jadi saya faham betul kemampuan jurnalistik keduanya. Bahkan sepak terjang mereka pun kerap kali sampai di telinga saya.
Dari sisi pengalaman jurnalistik di lapangan, Edhy Basri telah melakoninya belasan tahun. Demikian halnya dari sudut pandang keanggotaannya di organisasi pers yang didirikan, di kota Solo pada 9 Februari 1946, pria kelahiran kampung pandai besi – Amparita yang satu ini, juga sudah lumayan lama.
Pengalaman jurnalistiknya berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat dan pejabat pemerintahan di Kabupaten Sidrap selama ini, termasuk pengalaman organisasinya di PWI, semakin memperkaya wawasan keilmuan dan kedewasaannya seorang Edhy Basri dalam bertingkah dan bertindak. Ditambah lagi dengan jabatannya sebagai Kepala Biro Harian FAJAR Wilayah Ajatappareng menambah wawasan manejernya untuk memimpin sebuah organisasi wartawan seperti PWI Sidrap-Enrekang.
Lantas mampukah Pria ganteng bertahi lalat di pipi kanannya itu keluar sebagai pemenang dalam perebutan kursi Ketua PWI Sidrap pada konferensi yang berlangsung di Hotel Sidny Pangkajene, Minggu hari ini (24/11/19)?. Dari hasil pemantauan saya seminggu jelang konferensi berlangsung, hanya ada tiga figur yang potensial maju bertarung.
Ketiganya adalah; M. Rizal, Sekretaris PWI Sidrap-Enrekang periode 2016-2019 dan Marno Pawessai, bendahara PWI Sidrap Periode 2016-2019 – Pemimpin Umum Tabloid Merah Putih Pos serta Edhy Basri (EBAS), wartawan dan Kepala Biro FAJAR wilayah Ajatappareng.
Dari tiga figur sentral wartawan di Sidrap Enrekang tersebut di atas, berdasarkan kedekatan yang diperkuat informasi dari berbagai sumber, prediksi hanya ada dua calon yang akan maju yakni; M. Rizal versus Edhy Basri. Bahkan bisa jadi aklamasi untuk Edhy Basri. Sedangkan Marno Pawessai – suami dari Nur Rahmawaty itu, saya pastikan bakal bergabung dengan Edhy Basri. Jika benar Marno kolaborasi dengan Edhy Basri, maka saya berani bertaruh, Edhy Basri lah yang bakal memenangkan pertarungan dengan angka telak.
Jika M. Rizal yang bakal berhadapan dengan koalisi EB-MP (Edhy Basri – Marno Pawessai) mau mendengarkan laporan jujur dari intelijennya di lapangan di mana pendukungnya semakin tipis, maka bisa jadi M. Rizal berubah nyali untuk berbalik jadi koalisi atau berubah pikiran untuk mengalah sebelum bertanding. Kedua kondisi terakhir yang dialami M. Rizal, tetap bermuara pada kemungkinan terjadinya aklamasi bagi EBAS.
Alasan lain yang mendukung Edhy Basri bakal terpilih, semua anggota PWI di Sidrap Enrekang mengenal betul sifat dan karakter Edhy Basri. Dan Edhy Basri pulalah yang merupakan wakil dari wartawan generasi milenial. Edhy juga dikenal akrab dengan semua pejabat di Sidrap Enrekang sehingga besar harapan di tangan dingin Edhy Badri, PWI mampu berkolaborasi dengan Pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan dan kemajuan daerah yang bermuatan pada kemajuan PWI Sidrap-Enrekang serta kesejahteraan anggotanya.
Selamat berkonferensi !!!
Penulis : Ibrahim Manisi
(Parepare, 24 November 2019).