![kementan ri](https://www.pijarnews.com/wp-content/uploads/2020/07/akabi-kementan-678x381.jpg)
Direktur Akabi setuju dengan bupati, bahwa komoditas pangan harus terus digenjot meski ada pandemi. Olehnya itu, Akabi Kementan menyatakan siap mensupport dengan menyiapkan bibit dan pupuk yang dibutuhkan. Ia juga mengajak petani dan pelaku industri agar mampu mengolah sendiri ubi menjadi tepung maupun aneka pangan lainnya.
“Kementan juga tentu mengapresiasi metode yang dilakukan Bupati Enrekang dalam mengurus pertanian, utamanya merangsang dan memotivasi petani agar terus produktif,” puji Amiruddin.
Kementan RI sendiri menargetkan dapat mengekspor ubi sebanyak 47 ribu ton per tahun. Nilainya hampir Rp 1 triliun. Selain nilai ekspornya tinggi, umbi-umbian juga menjadi komoditi alternatif teratas jika terjadi gagal panen padi dan jagung. Potensi pangan selain padi dan jagung, kata Amiruddin, mesti digencarkan sebagai bagian dari rencana panjang diversifikasi pangan lokal.
Syaharuddin Alrif yang sukses berkebun porang, berharap Bupati Enrekang menjaga konsistensi produktivitas pangan daerah ini.
“Apalagi jika industri pengolahan ubi jalar berhasil direalisasikan, maka Enrekang akan jadi yang terdepan dalam pasar ekspor di Asean,” harap Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.
Sementara itu anggota DPRD Parepare Suyuti yang turut hadir, memuji Enrekang yang menaruh perhatian besar terhadap para petani. Parepare sendiri, kata Ketua Garda Pemuda Nasdem ini, adalah salah satu daerah yang menikmati hasil produksi pertanian Enrekang.
“Jika budidaya porang di Enrekang mengikuti keberhasilan panen perdana ubi jalar ini, maka tidak salah untuk diduplikasi oleh petani daerah lain,” jelas SYT–sapaan karib Suyuti. (*)
Reporter : Armin
Editor : Alfiansyah Anwar