SIDRAP, PIJARNEWS.COM–Kisah hidup Indo Tang warga Empagae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap bak cerita sinetron. Betapa tidak, menurut warga sekitar, kehidupannya cukup memprihatinkan. Indo Tang juga harus merawat tiga cucu dan satu anaknya, padahal usianya sudah lanjut, sekira enam puluhan tahun. Puncak penderitaannya, saat rumah Indo Tang dibongkar oleh warga yang mengklaim sebagai pemilik tanah, Indo Tang bersama tiga cucu dan anaknya terpaksa harus mengungsi di gudang tua.
Kondisi yang di alami Indo Tang menuai simpati warga usai viral dan diliput media lokal hingga nasional. Salah satunya wakil ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrief yang prihatin dengan kondisi yang di alami Indo Tang. Wakil Rakyat dari partai Nasdem itu langsung bergegas menjenguk Indo Tang dan membantu biaya untuk pembangunan rumah baru sekira Rp. 17 juta rupiah.
Berkat kerjasama masyarakat dan pemerintah setempat, kini, Jumat (22/10/2021) malam, rumah baru Indo Tang sudah jadi dan bisa ditempati.
Tangis haru Indo Tang tak bisa dia bendung, dia menangis sambil memeluk Sekretaris NasDem Sulsel itu sembari mengucapkan terima kasih.
“Terimakasih banyak,” ucap Indo Tang berulang-ulang sembari mendoakan Syaharuddin Alrief dan pada semua yang telah membantunya.
Syaharuddin Alrief yang juga kerap di sapa pak Ustadz itu didampingi Istri dan anaknya beserta Indo Tang melakukan pengguntingan pita sebagai tanda rumah Indo Tang berupa rumah kayu panggung itu bisa ditempati.
Syahar dalam kesempatan itu juga memuji masyarakat sekitar dan warga Sidrap yang ternyata begitu peduli terhadap sesamanya.
“Kejadian yang di alami Indo Tang punya hikmah tersendiri bagi Indo Tang, mungkin ini jalan Rizki bagi Indo Tang, juga masyarakat yang ternyata juga begitu peduli pada sesamanya yang membutuhkan,” katanya.
Rumah baru Indo Tang tersebut kata Syahar sebagai gambaran wujud persatuan.
“Kalau kita bersatu maka semua akan menjadi mudah, seperti rumah Indo Tang ini, baik warga sekitar dan masyarakat Sidrap turut menyumbang untuk memberi bantuan,” ujarnya.
Apa yang dilakukan Syahar juga merupakan bentuk empati yang juga sama dilakukan oleh masyarakat yang lain, yang juga peduli terhadap sesama yang membutuhkan.
“Ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa jika ada satu yang sakit, maka semua tergerak hatinya untuk membantu,” tandasnya.