SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Sektor pertanian masih menjadi salah satu sektor yang tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19. Termasuk sektor pertanian di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Petrokimia Kayaku, Anis Ernani saat menghadiri tanam perdana padi bersama Bupati Sidrap, Dollah Mando di Area Balai Penyuluh Pertanian, Sereang, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, Rabu (25/11/2020).
Anis mengatakan, secara umum, sektor pertanian relatif tidak terdampak Covid-19. “Pandemi atau bukan pandemi, manusia tetap butuh makan. Karena itu sektor Pertanian harus tetap berlangsung. Syukur alhamdulillah, Bapak Bupati Sidrap mendukung peningkatan produktivitas pertanian,” ujar Anis.
Tanam padi perdana tersebut, PT Petrokimia Kayaku sebagai produsen pestisida dan pupuk hayati ikut berkontribusi mensukseskan kegiatan tersebut.
Direktur Petrokimia Kayaku, Anis Ernani mengatakan sangat mendukung sektor pertanian di Sidrap karena potensi sektor pertanian sangat tinggi. Selain itu, Petrokimia Kayaku juga berkeinginan meningkatkan produktivitas tanaman pangan.
“Kami dari Petrokimia Kayaku sangat mendukung sekali sektor Pertanian di Sidrap. Sebab di Sidrap ini potensi sektor pertanian sangat tinggi. Jadi, kami ingin berkontribusi untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan, terutama padi,” ujar Anis.
Petrokimia Kayaku merupakan produsen pestisida dan herbisida yang sudah sangat dikenal masyarakat Sidrap. Tak heran produknya sangat laku dipasaran. Herbisida berbasis lifosat seperti basmilang, nominee, insek untuk membasmi wereng, petrokum untuk membasmi tikus, petrobio, dan sinar bio adalah beberapa produk unggulan Petro Kimia Kayaku.
Petrobio dan Sinar Bio adalah pupuk hayati dengan kandungan mikroorganisme yang akan mengolah tanah. Pupuk hayati ini lebih mudah mengoptimalkan unsur hara dalam tanah dibanding dengan pupuk kimia seperti nitrogen, postat, dan kalium. Penggunaan pupuk hayati tersebut dapat memberikan peningkatan yang signifikan pada hasil panen.
“Produk ini bisa menaikkan produksi hingga sepuluh persen. Jadi, kalau di Sidrap ini bisa produksi padi 7 sampai 8 ton per hektare, maka itu bisa naik menjadi 9 ton per hektare,” papar Anis.
Produk Petrokimia Kayaku, lanjut Anis, dari bibit sampai panen ada. Sekitar 80 item produk dimiliki Petrokayaku. Mulai dari herbisida, insektisida, fungisida untuk jamur, petrokum untuk tikus, hingga pupuk hayati.
“Semua produk tersebut tergolong relatif murah dengan harga yang terjangkau,” ujar Anis.
Meski pandemi, sambung Anis, Petrokimia Kayaku tetap beroperasi dan terus memasarkan produk. “Penjualan pun mengalami peningkatan. Petrokimia juga mampu bertahan di tengah kondisi seperti saat ini. Hal itu tidak lepas dari bergeraknya sektor pertanian yang masih menjadi andalan masyarakat,” kata Anis tanpa merinci berapa jumlah peningkatan penjualannya.
“Penjualan produk Petrokimia Kayaku cukup meningkat tahun 2020 ini walaupun di tengah pandemi. Sebab sektor pertanian masih menjadi andalan, sehingga kita masih bisa bertahan,” beber Anis. (*)
Reporter : Sunarti Mansyur
Editor : Alfiansyah Anwar