SULBAR, PIJARNWS.COM–Dengan segala keterbatasan yang di alami pemprov Sulbar dengan kondisi pandemi covid -19 dan hantaman bencana gempa bumi 6,2 Magnitudo, Pemprov Sulbar terus konsisten memberi dukungan dalam berbagai bentuk kepada Pemkab Se-Sulbar.
“Di tengah pandemi saat ini bagaimana caranya kita harus bersinergi secara maksimal untuk mencapai tujuan kita bersama, ” kata Ali Baal Masdar, Gubernur Sulbar saat membuka rapat koordinasi tingkat Sulbar bersama para Bupati Se-Sulbar, yang berlangsung di Hotel Ratih, Polman, Kamis (8/4/2021).
Mantan Bupati Polman itu melanjutkan, terdapat beberapa program prioritas dan strategis yang perlu disinergikan, seperti percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas provinsi dan kabupaten serta penguatan ekonomi masyarakat menghadapi pandemi covid-19.
Selain itu, kata Ali Baal, sektor pembangunan manusia perlu juga menjadi perhatian dalam menekan angka stunting di Sulbar yang mencapai 40,38 persen.
“Data tersebut menunjukkan Sulbar tertinggi kedua secara nasional, sehingga sangat diperlukan kepedulian semua pihak dan kerjasama multi sektor untuk melakukan penanganan masalah stunting, termasuk angka kematian bayi dan ibu melahirkan yang cukup tinggi sangat penting juga menjadi perhatian untuk mengatasinya,”tandas Ali Baal.
Masalah lain pada sektor tersebut, lanjut Ali Baal, ialah banyaknya jumlah anak tidak sekolah di Sulbar yang mencapai 10,25 persen atau 32.000 anak.
“Upaya yang telah dilakukan Pemprov Sulbar menangani permasalah itu ialah meluncurkan portal ATS atau program tangani total Anak Tidak Sekolah, yang diharapkan mendapat dukungan para Bupati Se-Sulbar dalam bentuk komitmen kebijakan untuk menyukseskan program tersebut,”tutur Ali Baal.
Sementara itu, untuk jaminan kesehatan masyarakat, Ali Baal menyatakan, Pemprov Sulbar memberi dukungan alokasi anggaran sebesar Rp. 16 miliar melalui BPJS.
“Untuk sasaran PBI atau Penerima Bantuan Iuran, sesuai data Pusdatin yang menjadi rujukan Pemprov Sulbar,”ungkap Ali Baal
Khusus mengenai data PBI BPJS, mantan Bupati Polman dua periode itu berharap agar dilakukan pengkajian dan validasi untuk mendapatkan data yang akurat, supaya bantuan sosial dan jaminan kesehatan masyarakat miskin tepat sasaran.
Ia menambahkan, bencana non alam pandemi covid-19 dan bencana alam gempa bumi yang baru- baru melanda Sulbar, sangat berpengaruh terhadap pencapaian target pembangunan yang telah direncanakan, termasuk pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, pengangguran dan indeks pembangunan manusia (IPM) serta berbagai capaian indikator lainnya.
“Kiranya semua OPD mampu mencapai target yang diinginkan. OPD harus fokus pada program prioritasnya saja, jangan terlalu banyak keinginan tapi tidak bisa terlaksana,”pungkasnya
Rapat koordinasi turut dihadiri Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar, Para Bupati Se-Sulbar, para Asisten dan Kepala OPD lingkup Pemprov Sulbar dan undangan lainnya.(rls)