PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Tindakan warga yang terlalu cepat memindahkan palang yang menghalangi kendaraan untuk melintas, mengakibatkan, proyek rehab duiker atau gorong-gorong yang berada di Jalan Bau Massepe kelurahan Cappagalung Kecamatan Bacukiki Barat, jebol.
Hal tersebut, dikatakan oleh Pejabat Pembuat Komitmet (PPK) proyek rehab duiker, Sabriani.
“Warga terlalu cepat pindahkan palangnya, padahal umur beton belum cukup 28 hari. Sepertinya baru sepuluh, hari sudah dibuka masyarakat. Katanya, karena mau tahun baru. Alasannya banyak kendaraan yang mau melintas,” jelasnya saat di temui PIJAR di lokasi duiker yang sementara dibongkar untuk diperbaiki ulang, Minggu, (14/1).
Ia menambahkan, lokasi yang jebol itu, tepat berada pada sambungan duiker yang sebelumnya sudah lebih dahulu dikerjakan. Karena mutu beton yang memang belum cukup umur dan terus dilalui kendaran akhirnya jebol.
“Sebelumnya, kita juga sudah perintahkan ke rekanan agar diperhatikan dan beri palang. Kalau Perbaikannya, ditanggung oleh rekanan karena masih dalam tahap pemeliharaan,” kata Sabriani.
Untuk spesifikasi pengerjaanya, sambung Sabriani, ia mengklaim bahwa semuanya sudah sesuai Rancangan Anggaran Biaya (RAB). “Semua sudah sesuai. Bahkan, pada awal perancangan, besinya itu, besi 14, tapi saya suruh ganti pakai besi 16,” ungkapnya.
Proyek rehab duiker tersebut menghabiskan anggaran sekira Rp180 juta dari DAU. Pelunasannya sediri, belum seratus persen dibayarkan ke rekanan. “Baru 80%, atau sekira Rp120 juta-an lah,” tandasnya. (mul/asw)