Kembali ke yunior saya tadi, tentu saja semasa kulihanya kurikulum MBKM belum diiterapkan. Terlepas dari kurikulum MBKM ini, masalah besar yang dihadapi luaran perguruan tinggi khususnya luaran program studi ilmu sosial, sejak dulu adalah belum bisa menjadi tenaga kerja siap pakai. Setelah bekerja barulah berupaya menyesuaikan diri dalam hal kapasitas yang dibutuhkan di tempat kerja. Artinya tidak ada korelasi langsung antara ilmu pengetahuan yang diperolehnya di kampus dengan kebutuhan di tempat kerja. Kurikulum MBKM ini ingin menjawab masalah besar itu agar luaran perguruan tinggi kita memiliki kapasitas dan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Sampai disini, kurikulum MBKM kelihatan sangat sederhana menyelesaikan masalah dunia kerja tetapi ketika si mahasiswa S1 itu telah mengantongi ijazah tentu akan menghadapi tantangan yang tetap sama dimasa lalu yaitu terbatasnya lapangan kerja.
Aktivis mahasiswa itu berbeda karakternya dengan mahasiswa pada umumnya, biasanya lebih banyak memiliki cara untuk keluar dari status pengangguran intelektual. Sebuah status yang sungguh tidak mengenakkan sehingga faktor ini menjadi tantangan yang terus menyemangati untuk berubah status menjadi orang yang bisa disebut sarjana yang sudah bekerja, setidaknya sudah tak canggung menjawab jika ada yang bertanya, anda kerja dimana?, sudah mulai tumbuh percaya diri bisa memberi jawaban spontan menyebut nama pekerjaannya. Aktivis mahasiswa itu kalau sudah bekerja lebih responsif, cepat menyesuaikan diri dengan tempat kerjanya serta biasanya memiliki jejaring yang luas sehingga relatif lebih cepat menemukan alternatif solusi atas masalah di tempat kerjanya.
Masalah pengangguran intelektual, hemat saya, solusinya hanya dua yaitu pertama, si alumi S1 itu melamar pekerjaan, kedua membuka lapangan kerja. Mengakhiri tulisan ini saya ingin mendapat respon dari pembaca, jika suatu waktu anda didatangi oleh mahasiswa yang sudah menyelesaikan studi S1 dan bertanya tentang bagaimana agar tidak menjadi sarjana pengangguran, apa alternatif solusi yang anda tawarkan?