SIDRAP, PIJARNEWS.COM–Permasalahan permodalan kerap menjadi masalah yang serius di tingkat petani tak terkecuali para petani di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Oleh karena itu, pengelolaan dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang tepat diharapkan dapat membantu petani untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih maju, mandiri dan modern.
Hal tersebut diungkapkan penyuluh pendamping PUAP Andi Mansyur ke wartawan Pijarnews.com, Jumat (24/5/2024).
Dijelaskan Andi Mansyur, program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan bentuk fasilitas bantuan modal usaha untuk petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang dikoordinasikan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Nene Mallomo Desa Allakuang, Kecamatan Maritengngae, yang diketuai H.Jamaluddin, SE.
“Program ini dikembangkan sejak tahun 2008 dan Desa Allakuang baru dapat Dana PUAP tahun 2011 yang bertujuan untuk membiayai kegiatan budidaya pertanian diantaranya penyediaan sarana produksi pertanian,” ucapnya.
“Bila pengelolaan dan pemanfaatannya tepat, maka fasilitas bantuan modal ini tidak akan menguap atau hilang. Petani mampu memanfaatkan fasilitas ini untuk mengembangkan usaha dan mampu mengembalikan modal secara tepat waktu dan tepat jumlah,” tuturnya.
Lebih lanjut dijelaskan Andi Mansyur hal itu dilakukan Gapoktan Nene Mallomo yang mampu mengolah dana PUAP hingga saat ini.
“Awalnya dana yang dikelola untuk kelompok sebanyak Rp 100 juta dan sejauh ini sudah ada pengembangan, hingga saat ini sudah 26 putaran. Alhamdulillah dari Rp 100 juta anggaran itu sudah ada pengembangannya,” pungkasnya.
Andi Mansyur pun berharap pemberian bantuan program PUAP untuk Gapoktan ini bisa betul-betul tersalurkan kepada anggota untuk dimanfaatkan demi kesejahteraan para petani. (INK)