JAKARTA, PIJARNEWS.COM – Usul Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Anregurutta K.H. Abd. Rahman Ambo Dalle, untuk periode November 2018, agaknya terkendala secara teknis, sehingga otomatis akan masuk ke periode 2019. Hal itu terkait waktu yang sangat mepet.
Pernyataan singkat pertelepon dari Prof. Dr. Anhar Gonggong, anggota Tim Seleksi Penganugrahan Pahlawan Nasonal, yang juga tokoh Sulawesi Selatan, menyatakan bahwa untuk Anregurutta’ K.H. Ambo Dalle tidak sempat lagi untuk periode 2018, itu untuk tahun 2019 imbuhnya.
“Untuk itu Panitia Pengusulan masih terus bekerja melengkapi lampiran dan hal-hal pendukung lainnya. Harus mengumpulkan semua hasil karya buku Anregurutta’ Ambo Dalle, yang diduga tersimpan di Pesantren DDI Parepare, Mangkoso, dan Pinrang,” terang Prof. Hamka Haq, inisiator Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Anregurutta’ Ambo Dalle.
“Validasi dan aktualisasi sejarah dan perkembangan ormas DDI yang didirikan dan dipimpin oleh Anregurutta Ambo Dalle hingga akhir hayatnya. Berikut pula data aktual ribuan madrasah, ratusan pesantren dan puluhan Perguruan Tinggi di dalam naungan DDI perlu kumpulkan kembali,” jelasnya.
Selanjutnya akan dilengkapi pula dengan testimoni dari tokoh nasional dan daerah mengenai peran besar Anregurutta’ Ambo Dalle dalam pencerdasan bangsa, melalui ormas DDI dan lembaga pendidikannya. Misalnya testimony dari Presiden RI ke3, Prof. DR. Ing. BJ.Habibie, AGH. Ali Yafie, Mantan Ketua MUI dan Mantan Rois Syuriah PBNU, dan Tri Sutrisno, Wakil Presiden RI ke 6.
Sehubungan dengan ini, tokoh asal Sulawesi Selatan Prof. Salim Said, Guru Besar Hukum Tata Negara UI, pada dialog langsung dengan Prof Hamka Haq, sangat mengapresiasi usaha pengusulan penganugerahan Pahlawan Nasional untuk Anregurutta’ Ambo Dalle.
“Masyarakat kita di Sulsel masih kurang mengapresiasi jasa pahlawan-pahlwannya. Belum ada nama jalan Kiai Ambo Dalle di Makassar, bahkan juga belum ada nama jalan Andi Mattalatta. Padahal dua tokoh tersebut sangat besar jasanya dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan NKRI,” ungkapnya.
Prof. Salim bahkan meminta Prof. Hamka Haq dan Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Nurdin Abdullah untuk bersama-sama tetap memperjuangkan dua tokoh tersebut memperoleh penghargaan sebagai Pahlawan Nasional. (rls)
Editor: Ibrah La Iman