GOWA, PIJARNEWS.COM – Destinasi wisata Cimory Dairyland akan dibangun di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan yang berlokasi di Kecamatan Parangloe terus dikebut.
Pada proses pembangunannya yang baru memasuki tahap peletakan batu pertama di masa pendemi Covid-19 ini ditargetkan rampung pada 2023 mendatang.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, pembangunan Cimory Dairyland akan dilakukan PT. Wisata Sapta Pesona (WSP). Dimana dalam rencana pembangunan tersebut pihak PT. WSP menginvestasikan sekitar Rp20 miliar untuk pembangunan industri pengolahan susu dan para berupa destinasi pariwisata yaitu Cimory Dairyland.
“Hari ini kita lakukan peletakan batu pertama sebagai tindaklanjut dari MoU yang dilakukan beberapa waktu lalu,” katanya Senin (15/11).
Peletakan batu pertama tersebut juga sebagai salah satu rangkaian dalam menyambut Hari Jadi Gowa (HJG) ke-701 tahun yang jatuh pada Rabu, 17 November 2021 mendatang.
Menurut Bupati Adnan, masuknya PT. WSP mengembangkan usahanya pada sektor pariwisata merupakan bukti jika Kabupaten Gowa memiliki potensi atau sumber daya alam yang cukup besar dalam pengembangan investasi. Apalagi pembangunan yang dilakukan PT. WSP ini tengah pandemi Covid-19.
“Meskipun pandemi Covid-19 masih melanda namun dengan masuknya investasi di Gowa mampu mendorong pembangunan daerah seperti yang dilakukan PT. WSP ini,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, Cimory Dairyland nantinya akan mempromosikan hasil susu perah yang dikelola oleh perusahaan daerah dan masyarakat lokal yang ada di Kecamatan Tombolopao. Olahan susu tersebut nantinya dikemas dengan nama Malino Milk yang kualitasnya tentunya tidak jauh berbeda dari Cimory Milk.
“Jadi PT WSP ini adalah offteker yang akan membeli susu sapi perah yang dihasilkan peternak kita di Tombolopao. Sehingga nantinya ketika sapi perah ini berproduksi maka Perusda tidak lagi mencari pasar tapi langsung dibeli oleh PT. WSP,” jelasnya.
Bupati Adnan menyebutkan, olahan susu sapi perah yang akan dibeli pihak PT. WSP nantinya diperkirakan sekitar 2.000 hingga 3 000 liter setiap harinya dengan standar yang telah ditentukan.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga meminta agar pada proses pembangunan hingga pengoperasian Cimory Dairyland tersebut mampu menyerap 60-70 persen tenaga kerja yang tinggal disekitar wilayah pembangunan. Hal ini tentunya selain menarik wisatawan, juga akan memenuhi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kami meminta pembangunan yang dilakukan ini bisa menyerap tenaga kerja dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar 60-70 persen. Sehingga nantinya kita bisa kerjasamakan dengan Disnakertrans dengan memberikan pelatihan sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan” terang Adnan.
Ia juga berharap kehadiran Cimory Dairyland ini akan menjadi icon baru di Kabupaten Gowa maupun Sulawesi Selatan. Bahkan ia berharap dapat didorong menjadi wisata unggulan.
Sementara, Manager Farm PT Sumber Cita Rasa Alam, Dadang Suryana mengatakan PT. WSP berinvestasi sebesar Rp20 hingga 21 miliar dalam bentuk industri dan Cimory Dairyland.
“Kami menghaturkan banyak terimakasih kepada pemerintah daerah atas segala dukungannya sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik. Hari ini kita melakukan peletakan batu pertama pembangunan mini factory dan tempat wisata,” jelasnya.
Pada peletakan batu pertama ini, turut dihadiri Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, Pj Sekda Gowa, Kamsina, jajaran Forkopimda Kabupaten Gowa, dan para pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa. (*)
Penulis: Suardi