MAJENE, PIJARNEWS.COM–Munculnya penyebaran hoax, ujaran kebencian, Politik uang serta politisasi identitas masih berpotensi muncul dan bakal menjadi tantangan pemilu dan pilkada 2024 mendatang.
Sehingga, para pemilih khususnya generasi muda diharapkan menjadi pemilih cerdas, menjadi garda utama mencegah, melawan hoax dan politisasi identitas Suku Agama Ras Antar Golongan ( SARA ).
Hal tersebut menjadi isu utama yang dibahas dalam kegiatan pendidikan pemilih untuk generasi muda yang digelar Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ( GMKI ) cabang Majene.
Hadir sebagai pemateri, koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Provinsi Sulbar, Farhanuddin, anggota Bawaslu Sulbar Supriadi Narno serta anggota KPU Majene, Munawir Ridwan.
Ketua GMKI Majene, Amos menyatakan acara tersebut digelar melihat pentingnya peranan generasi muda dalam menyukseskan pemilu 2024 dan pilkada serentak 2024.
“Generasi muda sebagai pemilih pemula atau pemilih muda memiliki posisi strategis, GMKI Majene terus mendorong agar pemilih muda menjadi pemilih cerdas,” kata Amos, Rabu (31/08/2022).
Puluhan mahasiswa hadir dalam acara yang berlangsung di aula STIKES BINA BANGSA Majene 30 Agustus tersebut,
Selain dari pengurus dan anggota GMKI Majene, para peserta juga berasal dari mahasiswa Unsulbar dan STIKES BINA BANGSA MAJENE.
Dalam pemaparannya, Farhanuddin menyatakan jumlah pemilih muda atau generasi millenial di pemilu 2024 mendatang akan sangat besar .
” Pemilih muda itu sudah akrab dengan dunia digital, dengan media sosial, adik-adikku semua adalah generasi terdidik sehingga kita optimis pemilih muda akan menjadi pemilih cerdas,” kata Farhan yang juga dosen Fisip Unsulbar non aktif.
Supriadi Narno dan Munawir juga memberikan penekanan yang sama, meminta agar mahasiswa sebagai generasi terdidik menjadi inspirasi di tengah masyarakat untuk melawan penyebaran hoax, politik uang serta politisasi identitas.
Mahasiswa diminta menyaring setiap informasi yang diterima sebelum dishare, memilah informasi dan berita yang diterima.