PIJARNEWS.COM — “Tetaplah memelihara anak kita, sekolahkan semuanya, karena kalau bukan saya yang menikmati hasil perjuangan ini, maka anak-anak serta pemuda-pemuda yang sedang tumbuh yang akan menikmatinya” pesan pejuang perintis kemerdekaan A.Abdullah Bau Massepe kepada istrinya A.Bau Soji Datu Kanjenne.(sumber: Wikipedia)
Apa yang dipesankan oleh Pahlawan Nasional Indonesia asal Sulawesi Selatan ini menjadi inspirasi bagi Panitia Pelaksana Haul 70 tahun gugurnya pejuang perintis kemerdekaan RI Andi Makassau Parenrengi dan A.Abdullah Bau Massepe.
Menurut Ir.Hj.A.We Tenrisau Sapada, MT selaku ketua pelaksana yang juga merupakan cucu langsung dari Andi Makkassau Parenrengi bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengenang nilai-nilai kejuangan dan pengorbanan beliau-beliau.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Andi Makkassau Parenrengi selaku Datu Suppa Toa pada zaman itu terang-terangan menyatakan sikap mendukung kemerdekaan Republik Indonesia, dan ikut ambil bagian dari petisi raja-raja Sulawesi Selatan yang dikenal dengan deklarasi jongaya ditahun 1945.
Begitupun Andi Abdullah Bau Massepe, yang tak lain adalah anak dari Andi Mappanyuki Sultan Ibrahim (Raja Bone XXXII), beliau lah memimpin pergerakan para pejuang di Sulawesi Selatan dengan melawan penjajahan Belanda yang akhirnya tertangkap sampai terbunuh ditahun 1947. Sebelum terbunuh beliau sempat dinobatkan sebagai Datu Suppa Lolo, menggantikan A.Makkasau Parenrengi yang tak lain adalah pamannya sendiri.
Hj. Dala Uleng Bau Massepe atau yang biasa dikenal dengan nama Bau Uleng, mengatakan bahwa sebagai anak langsung dari pahlawan nasional Indonesia, perlu untuk terus menerus menjaga semangat patriotisme kita. “Kami harap pemerintah sekarang tidak boleh melupakan jasa-jasa pejuang beliau-beliau”, ujarnya kemudian.
Bau Uleng yang juga merupakan pewaris tahta ke-datuan Suppa yang sebentar lagi akan di lantik mengantikan kakak kandungnya almarhum Bau Kuneng (Putra A.Abdullah Bau Massepe dari pernikahnnya dengan A.Bau Soji Datu Kanjenne) ini mengatakan bahwa anak-anak muda dan generasi muda sekarang harus belajar sejarah, dengan memahami kisah perjuangan mereka berdua, kita harapkan menjadi motivasi bagi generasi muda dalam membangun kota Pare-Pare ini.”Hal ini juga membuktkan bahwa kota Pare-Pare adalah kota pahlawan karena disinilah kedua pahlawan ini dimakamkan”, tandas Bau Uleng Bau Massepe.
Acara ini akan dilangsungkan pada hari Sabtu, 28 Januari 2016 dipusatkan di Taman Makam Pahlawan “Pacekke” kota Pare-pare. Mengangkat tema Memaknai sejarah perjuangan pahwalan Bangsa Andi Makkassau Parenrengi dan Andi Abdullah Bau Massepe adalah memahami nilai kejuangan yang dimiliki” Patriotisme, Kesetiaan dan Pengabdian”.
Kami mengundang unsur muspida daerah Kota Pare-Pare, LVRI (Leguin Veteran Republik Indonesia) Pare-Pare dan Pinrang, Kodim 1405 Wirabuana Kota Pare-Pare dan sekitarnya. FKPPI, Pemuda Panca Marga, pelajar SLTA pilihan di kota Pare-Pare, dan beberapa keluarga dari rumpun keluarga Andi Makkassau Parenrengi dan A.Abdullah Bau Massepe untuk hadir pada acara tabur bunga dan ziarah di TMP Pacceke ini. Ujar DR.A.M.Batara Mappanyompa S.STP, Msi selaku kordinator bidang Upacara yang alumnus STPDN Jatinangor angkatan XIII ini.
Pada hari yang sama diadakan juga sambung rasa dengan keluarga pejuang di istana Datu Suppa, yang berlokasi di Pantai Mara’bombang Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang sekaligus akan dibacakan riwayat singkat dari kedua tokoh perjuangan ini kepada masyarakat setempat dan tamu undangan. Rumah ini akan beralih fungsi menjadi museum perjuangan yang akan menjadi pusat informasi dan pengetahuan tentang kedadtuan suppa nantinya, tutur batara.
(Laporan A.M.Nur BM dari Makassar)