MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Hujan yang turun beberapa hari terakhir di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan mulai berdampak positif terhadap produksi air bersih di Kota Makassar. Setelah beberapa bulan mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang menyebabkan saluran air baku mengering, serta menghambat produksi di IPA 2 Panaikang dan IPA 3 Antang yang melayani wilayah utara dan timur kota, kondisi tersebut kini perlahan membaik.
Kepala Seksi IPA 2, Rizky Amin, menjelaskan bahwa pada hari ini Selasa (12/11/2024), ketinggian air di Bendung Leko Pancing masih berada 70 cm di bawah pelimpahan mercusuar. Dalam kondisi normal, ketinggian air di lokasi tersebut bisa mencapai 150-250 cm di atas pelimpahan mercusuar.
Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar, Beni Iskandar, beserta jajaran terus memantau kondisi di sumber air baku. “Alhamdulillah, hujan sudah mulai turun dan kondisi pelayanan air mulai berangsur membaik. Optimalisasi layanan terus kita lakukan,” ujar Beni.
Meskipun kondisi mulai membaik, masih ada beberapa wilayah yang belum sepenuhnya mendapatkan suplai air bersih. Oleh karena itu, Beni dan tim memberikan perhatian khusus terhadap daerah-daerah yang terdampak dan meminta agar tim melakukan pengecekan untuk memastikan apakah masalah tersebut masih akibat dampak kemarau atau ada faktor lain yang mempengaruhi.
“Normalnya, debit air yang masuk ke kota berkisar antara 550-600 liter per detik (Lps). Saat ini, debit air masih fluktuatif antara 400-500 lps, jadi belum sepenuhnya normal. Kami terus memantau wilayah-wilayah tertentu yang masih belum mendapatkan suplai air dengan lancar dan tetap menyuplai air menggunakan tangki,” tambah Beni.
Beni berharap, dengan adanya hujan, volume air baku dapat terus meningkat, sehingga seluruh wilayah yang terdampak bisa segera kembali mendapatkan suplai air bersih secara normal.(adv)