MAKASSAR,PIJARNEWS.COM–Saat ini belahan negara dilanda Krisis pangan, namun Indonesia tercatat sebagai negara yang sureplus beras. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhajir Efendi, Selasa (26/7/2022).
Karena itu kata Muhajir, Indonesia sebagai negara sure plus beras, akan mengirim beras ke luar negeri bagi negara yang membutuhkan.
“Jadi Presiden sekarang sudah berancang-ancang kita akan mengirim bantuan beras untuk negara-negara yang memang sangat membutuhkan, karena krisis pangan ini tidak bisa dihindari sama sekali, karena akibat itu (surplus beras),” ujar Muhajir saat berkunjung ke kampus Unhas.
Meski tidak disebutkan angkanya, Muhajir juga mengatakan dalam rapat kabinet terbatas Indonesia sudah menyiapkan anggaran bantuan ke negara yang membutuhkan.
Ia mengungkapkan, bentuk bantuan sosial (bansos) tidak lagi chas namun dalam bentuk bantuan beras.
“Sekarang ini kita bahkan sedang merancang kemungkinan akan ada bantuan untuk bansos tidak lagi dalam bentuk cash, tapi bisa dalam bentuk beras karena kita mengalami surplus sekarang. Jadi kita alokasikan beras itu kita alokasikan untuk bansos nanti rencana wilayah-wilayah,” tuturnya.
Presiden Jokowi, tambahnya telah mewanti-wanti kejadian itu sejak 5-7 tahun yang lalu soal krisis pangan yang melanda dunia.
“Dan ternyata terbukti sekarang apa yang di bayangkan presiden 6 bahkan 7 tahun yang lalu sekarang ini menjadi kenyataan. Sehingga kita relatif aman dari segi pangan ini berkat kita betul-betul sudah siap menghadapi resiko ini,” sambung Menko PMK.
Muhajir juga menyampaikan, presiden Jokowi juga telah menandatangani Perpres nomor 4 tahun 2022 tentang penyelesaian kemiskinan ekstrem.
“Jadi ini Perpres yang tertunda 2 tahun lalu baru sekarang ini bisa ditandatangani oleh presiden. Karena tingkat kemiskinan ekstrem kita masih tinggi termasuk di Sulsel,” pungkasnya
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin