PAREPARE, PIJARNEWS.COM– Untuk mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat dan industri di wilayah Kota Parepare dan sekitarnya, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi terus mengupayakan pendistribusian BBM berjalan lancar. Bahkan dengan banyaknya keluhan masyarakat terkait langkanya BBM di Kota Parepare dan sekitarnya, Pertamina kini melakukan upaya dengan build-up stok atau penambahan stok BBM di setiap SPBU.
Seperti diketahui, saat ini peningkatan aktivitas transportasi dan pertumbuhan kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat hampir di seluruh wilayah terus terjadi, termasuk di KotaParepare. Akibatnya aktifitas industri yang menggunakan truk pengangkut serta peralatan untuk mengolah membutuhkan BBM juga terus meningkat.
Di wilayah kota Parepare, rata-rata konsumsi Pertalite dari bulan Juni hingga Juli 2024 dilaporkan sebanyak 289 ribu Kilo Liter (KL) per hari. Angka ini terbilang naik dibandingkan dengan konsumsi tahun sebelumnya. Rata-rata konsumsi sebesar 280 ribu KL per hari, atau naik sebesar 3 persen. Begitu juga untuk konsumsi Solar pada periode yang sama juga terdapat kenaikan sebesar 7,6 persen.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan bahwa pihaknya telah menambah stok BBM. “Kami telah melakukan build up stok atau menambah stok BBM khususnya Solar dan Pertalite untuk wilayah Parepare dan sekitarnya. Untuk stok BBM jenis Solar, kami tambah sebanyak 133 persen dari konsumsi harian normal sebesar 632 KL, sesangkan Pertalite, kami tambah sebanyak 116persen dari konsumsi harian normal sebesar 1.072 KL,” ucapnya kepada wartawan.
“Tidak hanya itu kami juga menambah jam operasional untuk memaksimalkan pendistribusian BBM ke SPBU dengan tetap mengedepankan aspek HSSE,” tuturnya.
Fahrougi juga mengimbau bahwa masyarakat tidak perlu panic buying dengan melakukan penimbunan BBM bersubsidi. “Masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan. Pertamina selalu mengupayakan stok BBM di SPBU tercukupi, dan Pertamina menyalurkan BBM sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas),” imbuhnya.
“Selain itu Pertamina juga menyediakan produk non subsidi di semua jenis BBM baik gasoline seperti Pertamax dan Pertamax Turbo, dan untuk gasoil seperti Dexlite dan Pertadex,” jelas Fahrougi.
BBM bersubsidi merupakan hak masyarakat kurang mampu agar mendapatkan energi dengan harga terjangkau. Olehnya itu, setiap penyelewengan terhadap BBM bersubsidi merupakan tindakan kriminal melawan hukum dan pelakunya akan berhadapan dengan aparat penegak hukum. (ink)