BARRU, PIJARNEWS.COM–Kendati jembatan lama di Bojo yang amblas di bawah tanggung jawab Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), namun Bupati Barru Suardi Saleh justru tetap memberi perhatian untuk langkah penanganannya.
Pasca-mendapat kabar jika jembatan itu amblas atau jebol, Kamis (13/02/2020) malam, Suardi Saleh langsung melakukan koordinasi dengan Balai Pemulihan Jalan Negara (BPJN) untuk segera melakukan penanganan.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak BBPJN Wilayah Sulsel untuk segera melakukan upaya atau langkah, agar hal ini segera ditangani,” ujar Suardi Saleh, saat turun meninjau lokasi jembatan yang jebol di Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Jumat (14/2/2020).
Seperti ramai diberitakan, jembatan lama berkonstruksi rangka baja yang dibangun di tahun 90-an, jebol di segmen bagian kiri saat dilewati mobil truk pengangkut pupuk yang kelebihan muatan.
Meski tidak ada korban jiwa, namun truk 10 roda yang memuat sekira 600 zak pupuk terjun bebas ke Sungai Bojo hingga sempat memacetkan arus lalu lintas. Untungnya aparat kepolisian dan perhubungan cepat melakukan pengalihan ke satu arah.
Kepada wartawan, Kepala BBPJN XIII, Miftachul Munir, mengurai, penyebab amblasnya jembatan di Bojo, karena truk yang melintas over kapasitas. Mengingat sebelum kejadian, kondisi jembatan masih layak dilintasi.
“Itu truk 10 roda yang mengangkut pupuk sekitar 600 zak. Kalau satu zak 50 kilogram, maka angkutannya saja sudah mencapai 30 ton. Ditambah berat mobil sekitar 8 ton. Sedangkan daya beban jembatan kira-kira 20 ton. Jadi memang over kapasitas. Beton patah karena tidak mampu menahan beban,” urai Mifctahul kepada wartawan di tempat terpisah.
Pihak BBPJN menegaskan, kontruksi jembatan masih kokoh. (*)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna