PAREPARE, PIJARNEWS.COM– Saat ini banyak dijumpai tempat ibadah ummat Islam yakni masjid, tampil mewah, megah dan indah dengan ragam ornamennya, salah satu yang menjadi ciri khas adalah kaligrafi.
Jika dulu, kaligrafi di tulis menggunakan cat, namun kini menggunakan bahan-bahan tertentu dan warnanya beragam, namun tak jarang yang memilih warna emas, sehingga tampak berkilau. Ukiran kaligrafi kilau ke emasan tersebut tampaknya cukup diminati.
Salah satu pengrajin ukiran kaligrafi asal Sulawesi Barat Galang Fedriawandi misalnya, dia mengatakan, banyak masjid yang telah menggunakan jasanya, tidak hanya di Sulawesi Barat saja, namun juga dari Sulawesi Selatan.
“Beberapa Masjid yang sudah saya kerjakan, seperti Masjid Al Wahhab kompleks kantor Bupati Mamuju, di Polewali ada masjid Al jihad koppe, masjid Ar Rahman Manding,masjid BTN Al ikhlas. Kalau di Sulsel ada beberapa masjid di Tanru Tedong, Sidrap,” ucapnya saat dikonfirmasi via whatsapp, Jumat (6/10/2023).
Kemampuan mengukir seni Kaligrafi tersebut diperoleh pria yang akrab disapa Galang tersebut dari ketekunannya belajar dengan ahlinya di Sukabumi, provinsi Jawa Barat. Di Sukabumi Galang belajar tentang kaidah kaligrafi dari dasar sampai ke pendalaman kaligrafi dan sejarah kaligrafi.
“Saya pergi sekolah dulu di pesantren kaligrafi al-Qur’an, kabupaten Sukabumi,” kata Galang yang memiliki prestasi bidang MTQ itu.
Galang juga mengungkapkan, proses pembuatan ukiran kaligrafi tidak bisa dilakukan sendiri, diperlukan kerja tim, yang jumlahnya bervariasi mulai 3 sampai 8 orang.
“Waktu pekerjaannya juga tergantung, bisa 1 sampai 2 bulan, untuk harga juga beda-beda, tergantung bahan yang diminta oleh konsumen,” ungkapnya.
Kaligrafi sendiri adalah sebuah seni yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf Al-Qur’an yang tunggal, letak-letaknya dan cara merangkai kata perkata dalam Al-quran menjadi tersusun. (*)
Reporter : Purnama sari