MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Puluhan komunitas pemuda, mahasiswa dan hobi memadati Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar dalam kunjungan ke Rumah Pintar Pemilu. Aksi ini dalam rangka menunjukkan komitmen mengawal Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwali) Makassar 2020 dalam rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 secara nasional.
Ketua KPU Kota Makassar, M. Faridl Wajdi didampingi empat komisioner KPU lainnya di antaranya Endang Sari, Romy Harminto, Abd Rahman dan Gunawan Mashar menerima kunjungan tersebut.
Hal ini disampaikan Achmad Zulfikar, Inisiator Gerakan Pemuda Makassar Kawal Pemilu dan Demokrasi yang juga Humas Komunitas Makassar Butuh Apa? di Kantor KPU Kota Makassar, Senin (28/10/2019).
“Gerakan ini sebagai upaya untuk menyadarkan kembali anak muda terkait semangat dan potensi yang dimiliki. Puluhan komunitas pemuda, mahasiswa dan hobi bergabung dalam wadah Gerakan Pemuda Makassar Kawal Pemilu dan Demokrasi membuktikan bahwa ada tonji anak muda yang peduli. Sehingga menjadi ajang untuk mengoptimalisasi potensi yang dimiliki,” ujarnya.
Ketua KPU Kota Makassar, M. Faridl Wajdi dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di Rumah Pintar Pemilu dan berharap tagline Pesta Kita Semua yang diusung di Pilwali Makassar 2020 ini terwujud nyata.
“Tentu anak muda atau yang kami sebut pemilih pemula ini merasakan euforia kegembiraan dari sebuah pesta demokrasi yang tidak hanya dirasakan segelintir kalangan saja, tetapi seluruh warga kota Makassar,” jelasnya.
Komisioner KPU Kota Makassar, Endang Sari menambahkan bahwa untuk Pilkada Serentak 2020, sistem seleksi PPK, PPS dan KPPS akan melalui pendaftaran online yang akan dibuka melalui situs web KPU Kota Makassar.
“Diharapkan dengan adanya perubahan sistem seleksi ini, maka permasalahan yang dihadapi pada Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu Serentak 2019 dapat diminimalisasi. Saya mendorong anak muda untuk berpartisipasi aktif dalam mengikuti tahapan Pilkada Serentak 2020, termasuk mendaftar sebagai penyelenggara pemilu maupun bergabung sebagai Relawan Demokrasi,” ungkapnya.
Awal Setiawan, Humas Komunitas Makassar Butuh Apa? dalam sesi tanya jawab menekankan bahwa anak muda sudah saatnya terlibat langsung dalam proses pemilu di berbagai tingkatan. “Utamanya keterlibatan anak muda di tingkat TPS, berkaca dari pengalaman Pemilu Serentak 2019 lalu, cukup banyak anggota KPPS mengalami kelelahan bahkan ada beberapa yang meninggal dunia. Hal ini tidak hanya terjadi di Makassar, tetapi terjadi hampir di seluruh Indonesia. Sehingga, kita butuh solusi nyata, yakni pelibatan anak muda dan memastikan bahwa orang-orang yang terlibat adalah mereka yang memiliki integritas dan dedikasi untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2020,” jelasnya.
“Di samping itu, kami juga menyoroti persoalan administrasi kepemiluan terkait dengan distribusi undangan untuk memilih. Kasus yang saya temukan di lapangan yakni kelurahan Bunga Eja Beru, kecamatan Tallo ada beberapa orang yang tidak menyalurkan hak pilihnya dikarenakan tidak menerima undangan memilih. Hal ini berujung pada tingginya angka golput dan menurunkan persentase partisipasi pemilih,” tambah Awal Setiawan.
Juru Bicara Komunitas Makassar Butuh Apa?, Darwin Asri mewakili puluhan komunitas pemuda, mahasiswa dan hobi dihadapan Ketua KPU Kota Makassar dan Komisioner KPU dengan tegas menyampaikan tiga poin aspirasi pemuda Makassar.
“Pertama, pemuda Makassar siap terlibat aktif dalam Pilkada Serentak 2020 di kota Makassar, kedua mendorong KPU Kota Makassar dan seluruh pemangku kepentingan di bidang kepemiluan memastikan hak-hak politik anak muda dalam Pemilu terjaga, sehingga partisipasi politik anak muda dapat dioptimalkan,” ungkap Darwin.
“Ketiga, pemuda Makassar menolak segala bentuk penyebarluasan hoax (berita bohong) dan ujaran kebencian dalam seluruh tahapan Pemilu yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Kami, Pemuda Makassar tidak memberi ruang kepada siapapun untuk menebar benih-benih perpecahan dan disintegritas, dan kami anak muda tidak mau terpecah belah hanya karena provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” tambah Darwin. (*)
Citizen Reporter: Achmad Zulfikar
Editor: Dian Muhtadiah Hamna