MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Sebagian negara di benua Eropa dan Amerika mengalami inflasi, termasuk Indonesia, hal itu dipicu konflik Ukraina dan Rusia. Meski demikian Indonesia diuntungkan pada sektor tambang khususnya batu bara.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia (PMK), Muhajir Efendi dalam sambutanya pada kegiatan penanaman 10 juta pohon di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Selasa (26/7/2022).
Muhajir menerangkan, seluruh negara kembali dipaksa mengaktifkan penggunaan batu bara pada sektor energi. Sebab konflik Ukraina dan Rusia berimbas pada sure plus gas di negara Eropa akibat blokade yang dilakukan Rusia.
“Ketika Rusia memblokade suplai gasnya maka negara- negara Eropa ini kembali ke fosil, termasuk energi batu bara,” ungkap Muhajir.
Akibatnya pembangkit listrik yang sudah ditinggalkan lama di Jerman sampai di Belanda yang sudah mulai menghindari pengunaan batu bara, kini diaktifkan kembali. Hal itu memaksa beberapa negara Eropa harus kembali mengunakan batu bara.
“Sekarang dipaksa diaktifkan kembali, sehingga kita bisa membayangkan betapa bahayanya, betapa semakin rumitnya hanya karena konflik Ukraina dan Rusia menimbulkan efek yang sangat luar biasa,” pungkasnya.
Namun disisi lain Indonesia yang memiliki banyak tambang batu bara yang tersebar di berbagai pulau diuntungkan dari konflik itu.
Muhajir juga membeberkan pendapatan nasional tahun 2022 mengalami kenaikan, itu dilatar belakangi ekspor energi batu bara yang dilakukan Indonesia.
“Saya tadi punya catatan. Pendapatan nasional kita tahun 2022 ini mengalami kenaikan dari semula 1840 triliun sekarang kita naik 2266 triliun. Salah satunya faktor yang paling berpengaruh ekspor energi, termasuk pertambangan itu punya andil yang sangat besar,” jelasnya.
Meski demikian, keuntungan itu tidak cukup menutupi belanja sebab belanja juga ikut naik, karena ongkos yang digunakan tidak cukup mengkonversi minyak yang digunakan pada tambang batu bara.
“Tetapi memang Ongkosnya memang tidak murah kan. Misalnya ketika energi naik total, kita juga ikut panen karena batu bara kita juga ikut naik, tapi kita harus mengingat, itu tadi, kita sudah bukan lagi produsen energi. Kita sudah termasuk pengimpor. Sehingga keuntungan dari gas dan batu bara yang naik ini tidak cukup untuk mengkonpersir minyak yang harus kita gunakan,” jelasnya.
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin