PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Madduta Art, salah satu komunitas di Kota Parepare yang konsen pada pelestarian seni budaya dan tradisi Bugis Makassar. Komunitas ini diresmikan dan memulai gerakan kreatifitas seni budaya sejak 15 Desember 2016.
Madduta Art adalah buah inspirasi dari ana’dara kallolo Bugis Makassar. Founder komunitas ini adalah Samsul, Rahmat, Asran, Arjuna, Hamdan, Caca, Uppi’, Anti yang sadar akan pentingnya syair-syair Bugis Makassar terdahulu untuk terus dilestarikan dan disuarakan oleh anak-anak muda milenial khususnya di Kota Parepare. Komitmen dua tahun yang lalu masih terus terjaga dengan semangat yang tidak kenal putus asa.
Komunitas ini telah mendapatkan pengakuan public dari masyarakat, khususnya Kota Parepare. Dimulai pada Festival Se-Ajatappareng, Perayaan Tahun Baru 2017, dan terakhir ikut mewarnai Pegelaran Seni Budaya yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare.
Penampilan dan diskusi sastra kesenian tradisional seperti lontara, puisi, anggaru, osong, elong madduta dan juga tarian menjadi dasar pergerakan komunitas Madduta.
“Harapan ke depannya semoga wadah ini bisa memberikan manfaat dikalangan anak muda agar kita tidak tergerus zaman yang semakin maju. Semoga slogan sippupureng lino natosirampe ri uni manu yang kami usung bisa memberi semangat baru,” ungkap Hardiyanti Patanggari.
Ia juga menjelaskan masyarakat atau pemuda hari ini banyak dipengaruhi budaya barat. Sehingga seni atau tradisi bukan lagi hal yang sakral, bahkan hanya dianggap sebagai pertunjukan semata dan hiburan yang terkesan hanya sebagai pelengkap suatu kegiatan.
“Harapan terbesar teman-teman di Madduta Art semoga suatu hari kita bisa tampil di luar daerah bahkan luar negeri,” tutupnya.
Selain penampilkan seni, seperti syair-syair bugis Madduta Art juga sementara terus membangun proses untuk bisa menjangkau tampilan teater, musik dan kajian sejarah Bugis Makassar. (hmd/ibl)