PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Ratusan mahasiswa IAIN Parepare melakukan aksi di halaman Gedung Rektorat IAIN Parepare. Aksi tersebut dipicu lantaran pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2020 dilakukan secara online.
Ķoordinator aksi, Agung Arra mengaku berunjukrasa untuk meminta kejelasan atas keputusan pelaksanaan PBAK 2020 yang dinilai ditentukan secara sepihak.
“Kemarin ada pilihan PBAK dilakukan secara online atau offline. Tapi kenapa kemudian secara sepihak, kampus mengeluarkan putusan PBAK dilaksanakan secara online untuk semua,” kata Agung saat diterima Rektor IAIN Parepare, Rabu (23/9/2020).
Berdasarkan itu, Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan mengatakan, pihaknya tidak membuka pelaksanaan PBAK secara offline atas kebijakan dari Kementerian Agama.
“Saya sudah janji tidak membuka secara offline karena saya tidak mau terjadi penyebaran virus. Karena sekarang masih pandemi. Kalau mau, masih ada waktu 24 jam untuk minta ke Menteri Agama untuk bisa melakukan offline kegiatan. Saya punya atasan dan saya harus ikut atasan saya,” jelas Ahmad.
Untuk persoalan kuota internet bagi peserta PBAK 2020, kata Ahmad, akan dipikirkan. “Kami akan pikirkan, tapi tentu tidak sama dengan kuota perkuliahan,” pungkasnya.
Tidak hanya persoalan PBAK 2020, para mahasiswa juga menuntut pihak kampus terkait kebijakan UKT yang dinilai belum maksimal sesuai dengan KMA yang berlaku. Selain itu, mahasiswa juga meminta izin kegiatan ormawa bisa dipermudah. (*)
Reporter : Hamdan
Editor : Mulyadi Ma’ruf