PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Komisi I DPRD Kota Parepare menerima aduan dari salah seorang warga, soal penerapan kebijakan restrukturisasi kredit di PT Clipan Finance Parepare tempatnya menjadi debitur.
Menanggapi itu, Komisi I DPRD Kota Parepare memanggil pihak PT Clipan Finance Parepare untuk membahas aduan warga itu.
Anggota Komisi I DPRD Parepare, Yusuf Lapanna mengatakan, warga mengadukan Clipan Finance ke DPRD sebab dinilai belum menerapkan kebijakan restrukturisasi kredit sesuai amanat Presiden di tengah pandemi Covid-19.
“Warga ini sudah dua bulan tidak mampu lagi membayar kreditnya karena pendapatannya sebagai supir mobil turun drastis selama pandemi ini. Namun, pihak Clipan Finance belum memberikan solusi terbaik ke nasabahnya,” ujar Yusuf, Selasa (19/05/202).
Yusuf menambahkan, warga tersebut sempat menceritakan jika Clipan Finance pernah menawarkan kebijakan berupa penurunan pembayaran. Namun, sambung Yusuf, warga itu diwajibkan membayar bunga sekira Rp.3 Juta karena pembayarannya sudah menunggak dua bulan.
“Ini bukan meringankan, tapi malah memberatkan warga. Untuk mendapat keringanan, warga harus bayar sampai jutaan rupiah. Padahal, pihak finance bisa melakukan pergeseran tunggakan agar warga bisa terbantu. Terlebih ini kebijakan Presiden,” kata legislator Gerindra itu.
Sementara, Kepala Cabang PT Clipan Finance Parepare, Hatta Kasim mengatakan pihanya sudah berupaya memberikan keringanan kepada nasabah yang mengadu ke DPRD itu. Berupa, penurunan angsuran dari Rp.2,7 juta turun ke Rp.500 ribu per bulan selama 6 bulan ke depan.
“Kami sebelumnya sudah membicarakan ini ke nasabah ini. Tapi yang menjadi kendala, karena ada bunga berjalan selama dua bulan yang harus terlebih dahulu ia lunasi. Sementara, nasabah kita ini tidak sanggup membayar bunga berjalan sekira Rp.3 Juta itu. Pihak kami juga tidak bisa berbuat banyak, karena sistemnya seperti itu,” papar Hatta.
Setelah melalui proses mediasi di Ruang Komisi I DPRD Kota Parepare yang dipimpin ketua Komisi Kaharuddin Kadir, pihak Clipan Finance akan berusahan mencari titik temu dengan nasabahnya agar masalah itu tidak berlarut-larut.(*)
Reporter : Mulyadi Ma’ruf