PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sosialisasi yang belum maksimal dituding menjadi penyebab minimnya petani di Parepare yang mengasuransikan sawahnya. Padahal, program ini dari Kementerian Pertanian yang disubsidi khusus.
Kepala Jasindo Kantor Perwakilan Parepare, Girindra Anggoro membenarkan, minimnya petani Parepare ikut program ini, karena persoalan sosialisasi.
“Mungkin ini persoalan keterbatasan informasi. Saya sudah bicara dengan ibu kadis (pertanian, red), nanti 2018 baru kita perkuat. Kita rencanakan akan sosialisasi per kecamatan” jelasnya.
Tahun depan, Jasindo menargetkan minimal 500 hektar sawah sudah diasuransikan. “Kita upayakan, agar semua lini seperti perikanan, peternakan dan pertanian bisa semua tercover. Karena sampai saat ini baru perikanan dan peternakan yang berjalan” ujarnya.
Sawah di Parepare sendiri memang tidak banyak. Hanya 834 hektare. 612 hektare diantaranya berada di Bacukiki. Kemudian hanya 240 hektere yang punya irigasi.
Petani yang ikut asuransi bakal memperoleh Rp6 juta per hektare sebagai gantirugi gagal panen. Namun baru bisa diklaim jika kerusakan sawah mencapai 75 persen per petak alami. Petani harus membayar Rp36 ribu per hektare. (mul/ris)