PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Kelangkaan obat secara nasional, selalu menjadi alasan pihak RS Andi Makkasau jika ada keluhan mengenai ketersediaan di RS itu. Terkait masalah itu, Komisi IX DPR-RI yang membidangi hal tersebut memberi petunjuk spesifik kepada RS.
Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI, Syamsul Bahri mengatakan kelangkaan obat kerap terjadi karena pihak RS sendiri, keliru dalam memprediksi jumlah kebutuhan obat di RS tersebut.
“Solusi yang harus dilakukan adalah pihak rumah sakit adalah dengan memberikan rencana kebutuhan obat yang kongkrit. Ini supaya saat dipusat ada pengorderan obat-obatan, bisa dipenuhi. Kalau permintaanya tidak konkrit pasti akan terjadi kekosongan persediaan,” jelas Syamsul kepada PIJAR, Selasa 7 Maret.
Apalagi, pemenang tender pengadaan obat biasanya industri kecil. Sehingga produksi dan distribusinya kadang terlambat. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah mengorder kebutuhan obat seakurat mungkin, agar semuanya bisa dipenuhi. “Komisi IX sudah panggil Dirjen Farmasi dan Alkes soal ini,” ujarnya.
Legislator Golkar itu juga berharap, kisruh yang terjadi antara Dewan Pengawas (Dewas) RS dengan Plt Direktur dr Yamin tidak sampai berdampak pada pelayanan RS. “Kami serahkan kepada pihak terkait untuk segera selesaikan secepatnya dengan cara yang baik. Jangan sampai kisruh ini merugikan masyarakat,” harapnya. (mul/ris)