Ditulis untuk menyambut hari air sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret
Oleh : Kamaluddin Kadir
Saya memberikan judul yang sama dengan Tema Hari Air Sedunia, sederhana namun sangat mengandung arti mendalam yang harus kita ketahui dan cermati bersama-sama, tulisan ini disampaikan sebagai sharing pendapat dalam rangka menambah khasanah berpikir.
Judul diatas adalah Tema Hari Air Sedunia (World Water Day) yang tepat hari ini tanggal 22 Maret 2017 diperingati setiap tahunnya. 25 tahun yang lalu oleh PBB dicetuskan pertama kali sebagai Hari Air Sedunia saat digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Pada sidang yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1992 tersebut, disepakati untuk diselenggarakan peringatan Hari Air Sedunia yang akan digelar pertama kali pada 22 Maret 1993. Sejak saat itu World Water Day diperingati setiap tahun.
Adapun Tujuannya adalah untuk menyebarluaskan informasi dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat dunia terhadap pentingnya air bagi kehidupan. Tahun 2017, PBB melalui UN WATER menetapkan Wastewater atau Air Limbah sebagai tema Hari Air Sedunia.
Pertanyaan pertama yang Kemudian muncul adalah, Mengapa Air Limbah ?
Hal ini cukup beralasan dikarenakan : Pertama, masih terdapat sekitar 80% air mengalir begitu saja ke sungai, laut dan ke tempat yang lain tanpa melalui proses pengolahan. Hal tersebut berpotensi menjadi air limbah yang terlewatkan begitu saja. Padahal, diwaktu yang sama, ketersediaan air untuk air baku air minum masih sangat terbatas dan minim. Air baku tidak sebanding dengan jumlah permintaan dan kebutuhan, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia. Dan Setiap tahun, data memperlihatkan masih banyak anak-anak meninggal dunia akibat buruknya sanitasi dan pencemaran air.
Selanjutnya, survei lembaga geologi AS menyampaikan bahwa total jumlah kandungan air di bumi sebanyak 326 juta kubik mil, sebanyak 72% permukaan bumi tertutup oleh air, tetapi 97% air tersebut asin dan tidak baik untuk diminum. Diantara 70% air minum tersebut berbentuk es, dan kurang dari 1% air minum yang ada dibumi siap dimanfaatkan secara langsung.
Pertanyaan kedua adalah sudah Haruskah Pengelolaan Air Limbah ?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia disimpulkan bahwa pengertian Air Limbah adalah Air yang membawa dan mengandung bahan buangan berbagai kegiatan penduduk atau pabrik. Berdasarkan letak dan kondisi geografis, Negara Indonesia adalah salah satu negara dari 5 negara lain yang memiliki sekitar 50% persediaan air minum dunia. Sehingga sangat-sangat potensial akan air baku.
Namun kondisi sekarang ini nampak bahwa yang terjadi bahwa tidak semua daerah di Indonesia memiliki persediaan air yang cukup (air permukaan) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat sehingga terkadang sulit mendapatkan air dikala terjadi musim kemarau begitupula sebaliknya dikala musim hujan karena kondisi air yang kurang bisa diolah akibat tingginya kekeruhan, populasi penduduk yang semakin bertambah, cashment area tidak terjaga dan terlindungi (tidak ada penghijauan), pengelolah tidak bekerja secara ikhlas dan profesional, dan lain-lainnya.
Ditambah lagi dengan kondisi daerah yang tofografi berbukit-bukit, sehingga semakin menambah peliknya mendapatkan air. Untuk itu ketersediaan air baku sekarang ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan -memaksimalkan mesin-mesin produksi (Instalasi Pengolahan Air Minum = IPAM) dengan membuat perencanaan strategis baik jangka pendek maupun panjang, seperti Penghijauan kawasan cashment area (daerah tangkapan air), Up Rating WTP (Water Treatment Plant), Perbaikan Jaringan Distribusi Utama, Menurunkan tingkat kehilangan air baik teknis dan administrasi, serta yang terpenting adalah peningkatan SDM yang kompeten pada bidangnya disemua lini, sedang jangka panjang adalah dengan pembuatan sumur dalam (deep well), pengelolaan air dengan sistem regionalisasi daerah penyangga, seperti contoh Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa, Bendungan Lekkopancing dan Bantimurung di Kabupaten Maros yang melayani sebagian besar Kota Makassar, bendungan sungai Serpong Tangerang yang melayani sebagian besar Kota Jakarta, dan pengelolan Air Limbah yang potensi untuk dikelola sangat besar.
Kesemuanya ini dibutuhkan political will pemeritah daerah kemudian dibarengi dengan usaha pendanaan melalui investasi dengan modal sendiri (PDAM), pemerintah daerah (APBD I dan II), pemerintah pusat (APBN), lembaga atau negara pendonor (Hibah), perbankan, kerjasama B to B. Yang terpenting adalah bagaimana menajemen itu sendiri (PDAM), mampu atau tidak menangkap dan memanfaatkan peluang-peluang tersebut.
Kalaupun belum dapat dilaksanakan karena sifatnya lama dan memerlukan pendanaan yang sangat besar namun paling tidak kita telah berpikir dan meletakkan pondasi dasar rencana pengembangan air untuk generasi masa yang akan datang sehingga ketersediaan air baku air minum dapat terselesaikan dengan baik.
Hal inilah yang sangat mendasari sehingga PBB menetapkan Air Limbah sebagai tema hari air sedunia tahun 2017, bahwa betapa pentingnya air bagi kehidupan walaupun ada negara yang sangat potensial akan ketersediaan air namun terdapat sebagian besar negara sangat terbatas dan minim.
Pada prinsipnya PBB sangat menyarankan agar kiranya pengelolaan bukan hanya pada air permukaan dan air dalam saja namun diharapkan pengelolaan air limbah pun menjadi perhatian untuk mencukupi pemenuhan kebutuhan air bagi setiap orang sehingga kelangsungan hidup manusia didunia terpenuhi dan terjamin. Pengelolaan Air Limbah di beberapa daerah telah dilaksanakan dan tercatat 13 daerah di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi telah memberikan kontribusi nyata dalam penyediaan air bersih untuk air minum berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan sebagaimana regulasi yang ada.
Apakah kita bisa melaksanakan atau tidak, siapkah kita dengan segala sarana dan prasarananya demi kelangsungan hidup di dunia ini ataukah hanya tinggal diam tanpa aksi padahal potensi-potensi yang bisa diperbuat dan dikembangkan banyak didepan mata?. Jawabanya adalah harus siap. Selamat Hari Air Sedunia 22 Maret 2017, manfaatkan air, lestarikan lingkungan untuk kelangsungan kehidupan generasi mendatang. (***)