OPINI — Perihal ekspor-impor produk pertanian, masyarakat hanya melihat dari perspektif media seakan-akan kran impor dibuka lebih lebar daripada ekspor. Padahal, kalau baca beritanya proporsional, pemerintah juga tengah getol mendorong potensi ekspor produk olahan pertanian dari komoditas-komoditas yang jarang didengar masyarakat, salah satunya adalah tanaman Porang.
Saya jadi inget pengalaman blusukan ke daerah Madiun, Jawa Timur, dan melihat langsung bagaimana salah satu komoditi pertanian yang “kayaknya” nggak ada harganya tapi setelah diolah bisa jadi rebutan negara-negara maju dan tentu saja punya nilai jual melejit.
Jadi, awal Februari kemarin sebelum pandemi COVID-19 merebak, saya dan tim GDM Organik berkesempatan liputan ke Madiun dan bertemu dengan salah satu petani pelopor budidaya tanaman Porang, yaitu Pak Paidi. Hampir hari itu kehilangan kesempatan bertemu beliau karena bertepatan dengan hari keberangkatannya ke Bandara Juanda Surabaya untuk melaksanakan umroh. Saya dan tim liputan disambut hangat dan mulai ngobrol dari A-Z tentang awal mula beliau menemukan “harta karun” di tengah semak-semak hutan yang luput dari perhatian kebanyakan orang.