OPINI-Sektor pariwisata menjadi salah satu faktor pendukung yang memberikan dampak luas bagi perkembangan ekonomi rakyat dan pendapatan asli daerah. Kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara setiap tahunnya akan meningkatkan kesempatan kerja dan jenis usaha kepariwisataan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispora) perlu melakukan berbagai terobosan yang bersifat dukungan untuk dapat menopang agar kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara semakin meningkat.
Bentuk dukungan tersebut disamping menyediakan anggaran yang proporsional dalam membiayai infrastruktur kepariwisataan, juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi pemuda dan pemudi daerah melalui pemilihan duta wisata daerah yang diharapkan dapat menjadi mitra dinas pariwisata dalam mempromosikan, mengembangkan dan melestarikan destinasi wisata dan kebudayaan daerah. Pemilihan duta wisata setiap tahunnya perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya untuk mendorong generasi muda lebih mengenal potensi kekayaan alam dan kebudayaan daerahnya.
Seperti halnya di Kabupaten Barru, Duta-duta pariwisata terpilih digelari Duta Wisata (Duwis) oleh Persatuan Duta Wisata (Padatta), istilah tersebut diambil dari seseorang yang diutus untuk membantu urusan kepariwisataan, terutama dalam aspek edukasi, pengembangan, hingga promosi. Untuk menjadi seorang bergelar duwis bukanlah suatu hal yang mudah. Kegiatan dimulai dengan mendaftarkan diri di Kecamatan, Kelurahan atau Desa masing-masing. Setelah dinyatakan lulus administrasi, rangkaian kegiatan dilanjutkan dalam bentuk kegiatan technical meeting, unjuk talent, gala dinner, tes tertulis, intervew, kunjungan wisata, photoshoot, out bound, dan grand final. Untuk melengkapi performa, masing-masing finalis Duta Wisata (Duwis) diberikan tambahan publik speaking skills dan catwalk.
Seorang duwis juga harus memiliki beauty, brain, behavior. Beauty dimaknai bukan hanya kecantikan fisik semata melainkan cantik secara psikis. Brain dimaknai memiliki wawasan luas tentang wisata yang ada di daerahnya serta ide kreatif dan inovatif. Behavior dimaknai sebagai perilaku yang mencerminkan adat suku bugis serta pandai mengelola emosi.
Sebagai duta wisata, padatta tidak hanya berhenti pada panggung perhelatan pemilihan saja. Duwis terpilih akan bertugas selama satu tahun jabatan dalam sektor pariwisata Kabupaten Barru. Berdasarkan kemampuan dan ilmu yang telah diperolehnya selama masa karantina, Padatta akan mengambil garda terdepan untuk melakukan tugas yang bersifat khusus kepariwisataan. Padatta mempromosikan objek wisata kepada calon wisatawan melalui berbagai media sosial, website maupun media informasi online lainnya. Hal tersebut dilakukan, sebab hampir 78% masyarakat dunia sebagai pengguna internet. Sehingga dianggap cukup efektif dalam penyebaran informasi pariwisata guna untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.
Bukan hanya bertugas untuk melakukan promosi, Padatta berperan aktif dalam berbagai kegiatan kepariwisataan diantaranya, membantu mengembangkan sektor pariwisata. Mengembangkan bukan hanya dari bentuk fisik, melainkan memberikan sumbang pikiran berupa ide atau gagasan sehingga daerah wisata yang ada di Kab. Barru bisa menjadi lebih baik dalam hal pengelolaan. Jika daerah wisata terkelola dengan baik mulai dari akomodasi, kuliner hingga sarana prasarana, maka hal tersebut akan mendorong wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang berkunjung merasakan kesan dan kenangan yang tidak membosankan. Tidak menutup kemungkinan pengalaman yang menyenangkan akan mendorong untuk kembali berkunjung secara berulang.
Padatta, juga turut serta pada acara-acara besar dalam hal penyambutan tamu-tamu khusus yang melakukan kunjungan kerja di Kab. Barru dalam prosesi adat to Berru. Hal yang tak kalah pentingnya, padatta mengambil bagian dalam pelestarian wisata yang ada di Kab. Barru, agar daerah wisata tersebut tetap aman nyaman dan indah. Sebagai role model sektor pariwisata daerah, padatta harus memberikan contoh yang baik kepada seluruh unsur terkait yakni pengelola, masyarakat dan wisatawan tentang cara menjaga objek wisata yang berpedoman pada 7 usur sapta pesona yakni AMAN, BERSIH, TERTIB, SEJUK, INDAH, RAMAH, KENANGAN.
Akhir jabatan, Duta Wisata (Duwis) terpilih akan menyerahkan tongkat estafet kepada penerus untuk melanjutkan impian dan tanggung jawab yang telah diberikan dalam mempromosikan, mengembangkan dan melestarikan sektor pariwisata daerah. Para purna duta wisata yang telah selesai mengemban amanah, akan tetap menjadi role model bagi para penerusnya untuk membantu dan mengarahkan program-program dalam pengembangan sektor pariwisata sebagai keberlanjutan dari program-program yang telah dilakukan sebelumnya ketika menjabat. Purna duta wisata yang tergabung dalam padatta tetap ikut andil dalam pengembangan sektor pariwisata daerah sehingga sektor pariwisata daerah ikut mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Kontribusi yang telah, sementara dan akan diberikan oleh padatta merupakan perwujudan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk manajemen pariwisata sebagai bentuk pemberdayaan generasi muda terhadap kemajuan sektor pariwisata. (*)
Opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi. PIJARNEWS.COM tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.