OPINI — Istilah dan penerapan pembelajaran jarak jauh dalam dunia pendidikan sebenarnya bukan barang baru di negeri ini, apalagi di negara-negara berperadaban maju. Di Indonesia beberapa dekade yang lalu sebelum masa pandemi Covid-19 hadir, pembelajaran jarak jauh sudah ada, hanya saja yang akrab dengan model itu adalah kalangan sivitas akademika Universitas Terbuka (UT) yang relatif kecil. Setelah Pandemi Covid mamapar negeri ini dan negeri-negeri lain di dunia, barulah dunia pendidikan tanpa kecuali, akrab dengan hal tersebut, dengan istilah pembelajaran On Line atau Pembelajaran Daring. Pengenalan dan Penerapan pembelajaran jarak jauh dalam dunia pendidikan berlangsung massif secara terpaksa.
Dalam proses pengenalan yang begitu mepet dengan penerapan pembelajaran jarak jauh tersebut tidak memberikan waktu yang banyak lagi untuk mempersiapkan diri. Mungkin kondisi ini bisa dikorelasikan dengan teori kepepet yang biasa terdengar di kalangan komunitas tertentu, yang berasumsi bahwa apapun akan bisa dilakukan jika dalam kondisi kepepet, ada persiapan atau tidak terbukti menghasilkan out put. Akhirnya, walaupun tetap berlangsung tetapi terlihat masalahya lebih banyak dari pada manfaatnya.
Di masa lalu, sekitar satu dekade sebelumnya pembelajaran jarak jauh yang berlangsung di Universitas Terbuka berjalan tanpa memperlihatkan masalah yang berarti, artinya tetap jalan tanpa dibarengi dengan menyeruaknya masalah yang menghebohkan, Padahal media pembelajaran waktu itu sangat terbatas dibanding sekarang. Di masa lalu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hanya menggunakan media Televisi, dan Radio serta media cetak yang nota bene intensitas interaktifnya jauh dari memadai. Pesawat Televisi juga masih belum menjadi barang yang hampir bisa ditemukan di setiap keluarga waktu itu. Sementara Radio memang relatif lebih banyak tetapi sangat tidak interaktif.
Jaman sekarang sungguh banyak pilihan untuk menunjang pembelajaran jarak jauh, jangankan TV apalagi Radio, Handphone yang saat ini hampir setiap keluarga memiliki piranti komunikasi yang multiguna ini. Belum lagi Computer baik yang stagnan maupun yang mobile sama sekali bukan barang langka, terutama diperkotaan, di samping aplikasi yang dapat digunakanpun begitu beragam, mulai dari WhatsApp (WA) Edlink, Zoom dan sebagainya. TV dan radio juga semakin maju dan bisa interaktif. Memang di tempat-tempat tertentu masih ada masalah, baik piranti komunikasi tersebut maupun jaringan yang menghubungkannya dengan dunia luar masih ada. Tetapi sejatinya pembelajaran jarak jauh tidak terlalu heboh masalahnya saat ini kecuali memang ditempat-tempat terpencil tadi atau kasus-kasus tertentu saja.
Berikut ulasan selengkapnya…