OPINI — Hampir empat bulan pandemi ini melanda Indonesia. Pasien positif semakin bertambah, belum menunjukkan tanda-tanda yang menenangkan hati. Grafik masih meninggi disela wacana new normal yang terus akan dilakukan diberbagai daerah, agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa. Jika ditanya sampai kapan, tak ada yang dapat menjawab terkait semua itu.
Tanggal 13 Juli 2020 adalah batas awal tahun ajaran 2020/2021 dimulai. Melihat kondisi pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda ke arah yang lebih baik, pembelajaran yang dilakukan pun masih menggunakan metode daring. Ada beberapa sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, itu pun dengan mengikuti protocol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Rasa rindu dirasakan oleh semua warga sekolah, siswa, guru, karyawan, bahkan tukang dagang yang biasa berjualan pun merasakan hal yang sama. Tahun ajaran ini memang sungguh berbeda dan luar biasa. Kebiasaan yang setiap tahun di awal tahun ajaran kini harus menjadi hal yang berbeda. Kondisinya berputar kearah 180 derajat.
Kondisi ini tak pernah terbayang sebelumnya, sehingga banyak perubahan yang dilakukan. Cuci tangan , menggunakan masker, kini menjadi kebutuhan semua orang. Bahkan berkerumun merupakan hal yang dihindari, walaupun untuk hal yang penting sekalipun saat ini akan dibatasi mengikuti anjuran dari pemerintah.
Belajar pun berbeda kala pandemi. Belajar dari rumah merupakan kegiatan yang dilakukan baik untuk siswa maupun gurunya.
Kondisi ini mengharuskan mengubah kebiasaan belajar, dari kebiasaan bertatap muka, kita hanya bersua secara virtual. Maka sudah seharusnya guru dan siswa memahami hakekat belajar itu sendiri.
Belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman dan latihan.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi adanya stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dapat menunjukkan perubahan perilakunya. (Wikipedia)
Melihat pengertian belajar maka sesungguhnya belajar tetap dapat dilakukan walaupun tidak di sekolah. Artinya baik guru ataupun siswa hanya perlu pembiasaan yang sebelumnya belum terbiasa.