PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Abbanuangnge, Kelurahan Bacukiki, Parepare, Sulawesi Selatan menggelar panen perdana, Senin (27/2/2023). Walikota Parepare, Taufan Pawe dan Wakil Walikota, H. Pangerang Rahim, bahkan hadir langsung dalam kegiatan itu.
Hadir pula Ketua TP PKK, Hj Erna Rasyid Taufan, para asisten, staf ahli, para pimpinan SKPD, Direktur RSUD Andi Makkasau, Direktur RS Hasri Ainun dan Camat se-Kota Parepare.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengungkap bahwa melihat hamparan sawah yang ada di Kota Parepare tentunya sudah luar biasa bagus.
Namun menurutnya, masih banyak hal yang harus dilakukan agar meningkatkan produktivitas.
Olehnya itu, Dia mengajak semua komponen pemerintah kota yang ada, guna selalu melakukan evaluasi dan kajian-kajian.
“Jangan kita diam saja, jangan tiba masa tiba akal, jadi bagaimana kita berpikir agar supaya tingkat produktivitas meningkat,” pungkas Wali Kota dua periode tersebut, dilansir dari RakyatSulsel.co, Senin (27/2/2023).
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD 1 Golkar itu mengapresiasi kegiatan ini sebagai dukungan pemerintah agar dinas terkait mampu memberikan edukasi, literasi dan pengetahuan, untuk melakukan duduk bersama atau menghadirkan forum untuk mencari solusi peningkatan produktivitas pertaniaan di Kota Parepare.
Sementara, Ketua KTNA Kota Parepare Ibrahim Suanda meyampaikan saat ini musim panen di Kota Parepare tidak dilaksanakan secara serentak.
“Tidak dilaksanakan secara serentak dikarenakan beberapa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat petani khususnya dalam persoalan musim tidak menentu,” tutur Ibrahim.
“Masih ada yang belum dipanen tetapi InsyaAllah menyusul dua pekan atau tiga pekan ke depan,” katanya.
Lanjut, Anggota DPRD Kota Parepare ini mengungkap para petani sudah akan melakukan panen selanjutnya.
Lebih lanjut, Dia merincikan prediksi dan prakiraan produksi dan produktivitas pada musim tanam Oktober hingga Maret 2022-2023 terhadap pertanian Kota Parepare, Yakni lahan yang dimiliki Kota Parepare kurang lebih 763 hektare dengan produksi 5.073 ton untuk permusim.
“Produktivitas yang mampu dilakukan petani, kurang lebih 6 ton perhektare, tetapi menuju pada tataran gabah kering giling, kita hanya mampu mencapai kurang lebih 2.790 ton per hectare,” rincinya.(rls/Faizal)