LUTRA, PIJARNEWS.COM– Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani melakukan peninjauan Optimalisasi Area Persawahan di Desa Radda Kecamatan Baebunta, belum lama ini. Pasca Banjir bandang yang terjadi 13 Juli 2020 lalu, pemerintah Kabupaten Luwu Utara memang terus bekerja untuk melakukan pemulihan. Setelah penyediaan hunian tetap (huntap) dan perbaikan infrastruktur jalan, kini menyasar pertanian dengan melakukan rehabilitasi lahan.
“Sebanyak 83,8 hektare lahan warga yang terdampak banjir bandang sudah direhabilitasi. Jumlah ini baru mencapai 20,57 persen,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Luwu Utara, Rusydi Rasyid dalam laporannya.
Rusydi merinci, luas lahan pertanian yang terdampak banjir bandang yaitu 2.394 hektare dan puso pertanaman padi 1.593 hektare. Jumlah tersebut tersebar di sembilan kecamatan. Untuk itu Pemda bekerjasama dengan PT Komatsu Indonesia dalam pemulihan lahan sawah milik petani.
“Saat ini sekira 23 hektare sawah di Desa Radda yang sudah diintervensi oleh Komatsu Indonesia dan swadaya masyarakat 47,55 hektare,” kata Rusydi.
Selain di Radda, lanjutnya, Rusydi, pemda juga akan mengintervensi lahan pertanian di daerah pesisir. Yakni Malangke dan Malangke Barat.
Kepala Desa Radda, Burhanuddin menyambut antusias upaya pemda dalam merehabilitasi lahan pertanian warga. Kata dia, lahan persawahan yang kini direhab tersebut merupakan sumber mata pencaharian dari 37 kepala keluarga (KK) di desanya.
“Ini lokasi yang sangat produktif. Makanya, kami minta izin ibu bupati melaksanakan optimalisasi di wilayah ini. Ini adalah langkah awal, selanjutnya akan dilanjutkan dengan perbaikan saluran irigasi dan realisasi jalan tani,” jelas Burhan.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menegaskan, pemerintah tidak akan tinggal diam melihat kondisi petani dan lahan yang terdampak banjir. Hanya saja, bupati perempuan pertama di Sulsel ini mengakui, semua butuh proses.
“Oleh karena itu, mari kita kawal sama-sama proses ini. Mudah-mudahan bisa kita akselerasi, sehingga lahan warga kembali fungsional sebagai sumber penghidupan keluarga,” ungkap Indah yang hadir melakukan
Launching Pengoperasian Buldozer Multifungsi D.21 Komatsu.
Indah menambahkan, masyarakat itu petarung dan pekerja. Terbukti, mereka selalu mau berbuat. Hanya saja, memang butuh dukungan dan perhatian pemerintah dan swasta.
“Inilah yang kita respon dengan melakukan upaya rehabilitasi, sehingga kita berharap, lahan yang ada bisa kembali produktif,” jelasnya.
Indah kemudian menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PT Komatsu yang telah mengambil bagian dalam pemulihan pasca banjir bandang. Yakni melalui Program Komatsu Peduli Bencana, khususnya dalam hal rehabilitasi lahan pertanian.
“Mudah-mudahan kerjasama yang baik ini akan terus kita tingkatkan, mengingat 80 persen masyarakat bergerak di sektor pertanian,” kata Indah yang juga mencoba langsung jadi operator buldozer di area persawahan Desa Radda. (*)