MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, menerima Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulsel, Andi Ritamariani, di Rumah Jabatan Wakil Gubernur, Kamis, 1 April 2021.
Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur sekaligus menjalani proses pendataan dalam rangka Program Pendataan Keluarga Tahun 2021. Andi Sudirman menjadi orang pertama yang didata oleh BKKBN Sulsel.
Sejumlah pertanyaan diajukan kader pendata dalam proses pendataan itu. Diantaranya terkait dengan informasi Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Usai pendataan, Andi Sudirman menyampaikan dukungannya terhadap program pendataan keluarga tersebut. Menurutnya, pendataan ini penting untuk mengetahui kondisi keluarga secara kesehatan dan juga secara ekonomi.
“Pendataan keluarga ini penting untuk mengetahui tentang kondisi kesehatan keluarga dan kondisi pendapatan, dalam hal ini ekonomi keluarga untuk melihat persoalan perencanaan keluarga yang baik dan berimbang,” ucapnya.
Dukungan terhadap program pendataan keluarga ini, kata Plt Gubernur, juga harus datang dari masyarakat. Untuk itu, Andi Sudirman meminta masyarakat Sulsel dapat memberikan data akurat kepada para petugas pendata.
Plt Gubernur mengungkapkan, melalui pendataan ini pemerintah dapat mengetahui dengan baik kondisi kesehatan masyarakat, termasuk dalam menekan resiko terjadinya stunting.
“Dengan pendataan ini, kami minta kerjasama warga untuk bisa memberikan data akurat untuk membantu mempercepat pendataan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani, menyebutkan, Program Pendataan Keluarga tahun 2021 digelar secara serentak di seluruh Indonesia, yang mulai dilaksanakan pada tanggal 1 April hingga 31 Mei 2021.
Jumlah masyarakat yang disasar untuk didata, kata Andi Rita, sebanyak 77,9 juta Kepala Keluarga (KK). Khusus di Sulsel, target masyarakat yang akan didata sebanyak 2.340.658 KK yang tersebar di 24 kabupaten/kota.
“Hasil pendataan keluarga ini, nantinya akan memberikan informasi terkait indeks pembangunan keluarga (iBangga) yang merupakan alat untuk mengukur kualitas pembangunan keluarga yang diklasifikasikan ke dalam kategori tangguh, berkembang, dan rentan,” ungkapnya.
Andi Rita menjelaskan, ada tiga indikator yang menjadi ukuran kualitas pembangunan keluarga. Yakni meliputi ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan keluarga.
Pendataan keluarga tahun 2021, tambah Andi Rita, tidak hanya menghasilkan data mikro keluarga Indonesia berupa data Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (Bangga Kencana), namun juga memuat data dan informasi terkait keluarga yang berisiko stunting, yang menjadi program prioritas nasional. (sps)