SIDRAP, PIJARNEWS.COM–Pandemi Covid-19 begitu dirasakan dampaknya oleh dunia usaha, salah satunya sektor wisata. Tidak terkecuali di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Di awal munculnya pandemi Covid-19 yang menjalar hingga daerah, kebijakan penutupan tempat usaha maupun wisata diberlakukan oleh pemerintah setempat.
Seperti tempat wisata keluarga Taman Wisata Puncak (TWP) Bila yang terletak di Desa Bila, Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan misalnya. Owner TWP Bila Ahmad Salihin Halim mengaku sangat terdampak.
“Akibat pandemi ini, tentu sektor pariwisata yang paling terdampak, akibat penutupan kurang lebih 4-5 bulan di Sidrap, kemudian kami buka perlahan dengan menerapkan protokol kesehatan, walaupun butuh proses dan sampai hari ini peningkatannya baru 30 persen,” kata pria yang memiliki nama akronim ASH itu, saat ditemui, Selasa (22/6/2021).
Meski begitu ASH mengaku patut bersyukur, karena saat ini ada perkembangan atau peningkatan pemulihan ekonomi terutama pada sektor wisata.
“Kami saat ini kembali melakukan restrategi dalam pendekatan kepada pengunjung, tetapi tetap mematuhi menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Pemerintah kata ASH yang juga anggota DPRD Sidrap itu mengatakan, semua sektor saat ini boleh beroperasi, namun dengan catatan menerapkan protokol kesehatan. Dengan ketentuan itu, di akui ASH pengelola puncak bila, Pertama dan yang paling awal adalah menyiapkan dengan sangat serius untuk melakukan perbaikan terkait protokol kesehatan.
“Kita lihat disini di pohon-pohon dan di hampir seluruh gazebo serta titik-titik strategis kami pasang papan bicara berupa himbauan agar para pengunjung mematuhi protokol kesehatan, juga terdapat tempat cuci tangan,” ungkapnya.
Menurut ASH yang juga politisi muda itu, masa pandemi ini pihaknya tidak menambah fasilitas atau wahana, namun sebagai bagian dari Restrategi dalam waktu akan menghadirkan tiga ikon dari tiga negara.
“Masa pandemi sebenarnya kami tidak menambah wahana, hanya saja lebih kepada ikon sebagai daya tarik, dan Alhamdulillah saat ini sudah pada tahapan finishing pembangunan patung Merlion Singapura puncak bila, bentuknya mirip, bukan miniatur tapi lebih tepatnya duplikat patung Merlion Singapura, juga ada tembok Cina panjang 1,5 Kilo meter, saat ini proses pengerjaan,” ujarnya.
“Kami juga akan membangun ikon menara Eiffel, proses pembebasan lahannya sudah selesai. Lokasinya dibukit dan untuk tinggi menaranya direncanakan 15 – 20 meter,” tambahnya.
Saat ini di TWP Bila terdapat banyak wahana dan fasilitas, antara lain waterboom, motor ATV, sepeda air, sirkuit motor cross, flying fox, canoe, kincir angin dan sepeda raksasa yang diklaim terbesar di dunia. Sepeda tersebut memiliki panjang sekitar 17 meter, dan tinggi sembilan meter.
ASH Berharap agar pandemi Covid-19 segera hilang, sehingga kehidupan masyarakat dan sektor pariwisata kembali normal.
“Harapannya pandemi Covid-19 ini segera hilang agar semua sektor dapat beroperasi lagi sehingga dapat membangkitkan kembali ekonomi kita,” harapnya.
Reporter: Agus Salim