MAKASSAR — Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulsel H Moh Hasan SH MH meresmikan Perpustakaan Hibrida dan Perpustakaan Lorong Al Insyirah.
Peresmian perpustakaan tersebut sebagai rangkaian memperingati Hari Guru Nasional 2021 di Sekolah Islam Terpadu Al Insyirah di Jl Paccarekkang, Daya, Makassar, Sabtu (27/11/2021).
“Bapak Plt Gubernur Sulsel (A Sudirman Sulaiman) memang menginstruksikan untuk gencarkan program Gerakan Literasi terutama untuk pembentukan akhlak dan pengamalan ajaran agama. Maka kita sangat apresiasi dan mendukung jika ada masyarakat dan lembaga pendidikan yang mengembangkan kegiatan literasi,” jelas Hasan.
Pada kesempatan itu, Hasan memberikan bantuan Rp10 juta bagi pembinaan kegiatan literasi di Sekolah Al Insyirah. “Al Insyirah sudah lebih dahulu melakukannya tanpa perlu menunggu bantuan pemerintah. Maka menjadi kewajiban Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel membina lebih lanjut dengan bantuan pendanaan maupun mendorong para guru untuk menulis dan menerbitkan buku,” ungkapnya.
Salah satu program unggulan Pemprov Sulsel, sambungnya, yakni layanan perpustakaan dan pengembangan perpustakaan ibu dan anak yang telah menjadi role model nasional. Sudah ada 250-an perpustakaan desa dan lorong yang dibina Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel.
Hadir juga pada kesempatan itu tokoh literasi Sulsel penerima Nugra Jasadharma Pustaloka penghargaan tertinggi Perpustakaan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma SSos MM turut memberikan motivasi literasi.
Menurutnya, menulis itu gerakan hati dengan memiliki tekad yang kuat sebagai energi dan inspiring, dan memiliki komitmen sebagai integritas. “Guru yang baik wajib membaca 20 menit tiap hari agar memiliki modal 7.500 kata untuk menulis. Jika 30 menit tiap hari menulis 2 halaman maka 1 bulan 60 halaman maka dalam 3 bulan bisa terbitkan buku setebal 220 halaman,” rincinya.
Direktur Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Al Insyirah Drs Junaidin MPd menjelaskan di sekolah Al Insyirah telah terbentuk Tim Literasi Sekolah dan telah dua kali melaksanakan lomba penulisan guru.
“Kita mendorong para guru dulu agar aktif menulis agar siswa turut menggandrungi hobi membaca dan kebiasaan menulis. Literasi kita yakini salah satu cara efektif pembentukan karakter siswa,” jelasnya.
Di sela peresmian tiga model perpustakaan (konvensional, digital dan perpustakaan mini/lorong untuk warga) itu juga diikrarkan Deklarasi Guru Menulis serta dibacakan juara lomba guru menulis.
Masing-masing berhasil meraih juara 1 dengan judul tulisan, “Kandidat Pemimpin Masa Depan Bukan Halu” oleh Muh Ramajahi SPdi, juara 2 “Prestasimu Prestasiku” penulis Kamsina SPd dan guru juara 3 tulisan “Mengenalkan Tujuan dari Setiap Aktifitasnya” oleh Habiburahman.
Juara harapan 1 dengan tulisan “Guru Penyelamat Generasi” atas nama Islamia SS SPd, juara harapan 2 “Menyiapkan Generasi Berkualitas Generasi Rabbani Masa Depan Bangsa” oleh Erawati SPd dan juara harapan 3 judul tulisan “Berpendar” oleh Nurul Mutmainah SPd. (rls)