SIDRAP, PIJARNEWS. COM– Kepala Dinas Sosial, Wahida Alwi, SP, pemerintah Kelurahan Lakessi, dan PPKS turun langsung untuk membujuk warga Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang berada di Lingkungan 1, Kelurahan Lakessi, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, pada Jumat (7/02/2025).
Warga yang dimaksud adalah Idempo, seorang lanjut usia dengan disabilitas netra (sensorik). Idempo yang diperkirakan berusia 78 tahun ini tinggal sendirian tanpa keluarga inti.
“Namun, beliau memiliki keluarga lainnya, seperti kemenakan yang tinggal tidak jauh dari rumahnya, sepupu, dan ipar yang ada di Pangkajene,” ujar Ibu Wahida Alwi, yang akrab disapa Ibu Ida.
Idempo tidak memiliki pekerjaan atau sumber pendapatan tetap. Berdasarkan informasi dari warga dan pengamatan petugas Dinas Sosial, Idempo sering menghabiskan waktunya di pinggir kanal Lakessi, sehingga menarik perhatian orang-orang yang lewat untuk memberikan sebagian rezekinya. Aktivitas ini kerap berulang, sehingga menimbulkan pandangan bahwa Idempo sedang mengemis.
Idempo merasa bahwa dengan duduk di lokasi tersebut, ada orang yang memberi uang, barang, atau sembako. Selain itu, beliau juga sering berjalan sendiri, yang beberapa kali menyebabkan kejadian tak diinginkan, seperti jatuh ke dalam kanal.
Dengan kondisi sebagai penyandang tuna netra, Idempo juga harus memasak dan tinggal sendiri, yang membuatnya rentan terhadap risiko atau bahaya.
Kadis Sosial menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan berbagai bantuan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), PBI JK, ATENSI, BPNT, serta bantuan beras.
“Meskipun Idempo telah menerima bantuan-bantuan tersebut, beliau masih sering ditemukan duduk di pinggir kanal, yang menimbulkan kesan seolah sedang meminta-minta,” jelasnya.
Hal ini, tambahnya, berisiko membahayakan Idempo, seperti jatuh ke sungai atau tertabrak kendaraan, dengan bantuan yang ada sebenarnya tidak ada alasan lagi untuk Idempo masih duduk-duduk di pinggir kanal atau sungai yang bisa membahayakan jiwanya.
“Kami dari Dinas Sosial berupaya membujuk beliau agar tidak lagi melakukan aktivitas di pinggir kanal tersebut,” ujar Kadis Sosial.
“Kedatangan kami ini didasari oleh kemanusiaan, serta mendukung program Bupati terpilih yang tidak ingin ada warga Sidrap yang harus meminta-minta atau berada di bawah, karena itu bukan karakter masyarakat Sidrap. Kami juga khawatir Idempo bisa dieksploitasi atau dimanfaatkan oleh orang lain,” imbuhnya.
Sebagai langkah selanjutnya, Dinas Sosial akan merujuk Idempo ke Unit Pelayanan Lanjut Usia jika tidak ada keluarga yang bersedia tinggal bersama Idempi.
Namun, proses membujuk Idempo tidak mudah, karena Idempo tetap bersikukuh ingin tinggal di rumahnya. Oleh karena itu, Kadis Sosial yang didampingi oleh aparat kelurahan, PPKS, dan keluarga Idempo, akan mencari solusi sementara jika Idempo masih enggan dirujuk ke Unit Pelayanan Lanjut Usia di Kota Parepare.
“Untuk sementara keluarga masih berunding, tapi kemungkinan akan tetap di bawa ke Unit Pelayanan Lanjut Usia di Kota Parepare,” pungkas Kadis.