JENEPONTO, PIJARNEWS.COM —Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya dengan kapasitas 2×100 MW yang dibangun sejak Mei 2015, kini memperkuat sistem kelistrikan daerah Sulawesi Bagian Selatan.
Peresmian pengoperasian PLTU ini rencananya akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, besok Senin, 2 Juli 2018. Selain itu, Presiden Jokowi juga akan meresmikan PLTU Jeneponto Ekspansi berkapasitas 2×135 MW.
Direktur Human Capital Management PLN, Muhamad Ali menyebut bahwa PLN berupaya agar pembangkit-pembangkit listrik dapat segera mengalirkan energi untuk dinikmati masyarakat.
“Tambahan pasokan ini akan meningkatkan kapasitas dan kehandalan listrik, khususnya di Sulawesi Bagian Selatan sehingga dapat menunjang investasi di daerah ini yang tengah meningkat,” kata Muhamad Ali saat meninjau lokasi PLTU Punagaya, Minggu, 1 Juli 2018.
Kedua pembangkit ini merupakan bagian dari Program 35.000 MW yang terus dikebut pekerjaannya agar dapat mencukupi kebutuhan listrik di Indonesia. Saat ini, jumlah pembangkit program 35.000 MW yang telah beroperasi dan komisioning mencapai 2.114 MW. Sedangkan pembangkit yang sedang salam proses konstruksi mencapai 16.686 MW, dan pembangkit dalam proses financial close mencapai 13.481 MW.
“PLN juga akan segera membangun transmisi 275 kV untuk mengevakuasi daya dari Selatan ke Tenggara, mengingat tingginya potensi industri smelter di sana,” kata Muhamad Ali.
PLTU Punagaya 2×100 MW merupakan pembangkit milik PLN yang berlokasi di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Investasi PLTU ini mencapai 290juta USD, dengan melibatkan 1.000 tenaga kerja. Unit 1 PLTU Punagaya telah beroperasi pada Desember 2017 dan Unit 2 pada Februari 2018.
Sedangkan PLTU Jeneponto Ekspansi 2×135 MW milik Independent Power Producer (IPP) mulai mengalirkan energi listrik ke sistem Sulawesi Bagian Selatan pada November 2017.
Pembangkit ini juga menyerap tenaga kerja mencapai 1.000 orang pada tahap konstruksi, dan 100 orang pada tahap operasi.
Hadirnya kedua PLTU besar ini akan menambah daya mampu sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan menjadi 1.600 MW. Sedangkan beban puncak kelistrikannya mencapai 1.100 MW. Tambahan listrik ini juga akan menunjang investasi di Sulawesi Selatan yang notabene merupakan salah satu daerah dengan daya tarik investasi yang tinggi di Indonesia. (*)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna