Pernah Menangis karena tidak Lulus CPNS
Anak kedua Suhardi Duka, Anggota DPR-RI dari Partai Demokrat yang juga mantan Bupati Mamuju dua periode ini mengungkap motivasinya terjun ke dunia politik. Padahal saat itu tidak pernah terpikirkan. Bahkan ia ingin berkarier di dunia pemerintahan dengan mengabdi menjadi PNS.
“Bapak saya dulu, tahun 2005 terpilih menjadi bupati. Saya mendaftar PNS. Karena saat itu sudah menikah juga. Saya bilang sama bapak, saya juga ingin kerja. Saya mau kerja juga, masa saya ndak kerja, nggak mungkin suami saya mau harap saja kan,” kata mantan wakil bendahara Partai Demokrat ini.
Menurutnya, perempuan juga harus memiliki kemandirian di bidang ekonomi dan tidak hanya mengandalkan suami. Karena itu, ia bertekad untuk memiliki pekerjaan sendiri.
“Saat saya mendaftar PNS, saya tidak dikasih lulus sama bapak. Sengaja ndak dikasih lulus. Jadi saya menangis. Saya bilang ke bapak, masa kita, saya saja anak ta yang mendaftar tidak dikasih lulus. Kemudian bapak bilang karena kamu anaknya bupati, jadi saya tidak kasi lulus. Jadi sedih juga, tapi dari situ ya sudahlah,” katanya.
Meski begitu, Ketua DPC Demokrat ini tidak berputus asa, kemudian ia mendaftar sebagai tenaga honorer dan bertugas di ruangan Pak Umar, Wakil Bupati Mamuju. Dari situlah sekaligus menjadi cikal bakalnya berkarier di dunia politik.
“Setelah menjadi tenaga honorer, ada pengalaman di pemerintahan. Jadi 2007 sudah aktif di politik memperkenalkan diri menghadapi pemilu 2009. Saat itu, bapak Ketua Golkar. Jadi di rumah itu dua partai, dan saya, apa ya, mau dibilang otodidak juga di partai dan organisasi,” ungkapnya.
Meski terbilang baru di dunia politik saat itu, namun mantan wakil Ketua DPRD Sulbar ini bersyukur karena teman-temannya juga banyak membantu mengenalkan mengenai partai politik. Meski saat itu usianya lebih muda. Sekira 24 tahun.
“Jadi saya ini terjun ke politik dari tahun 2007. Ketua DPC 2009, alhamdulillah lolos dan menjadi wakil ketua DPRD Pertama. Setelah itu 2007-2014 maju lagi menjadi Ketua DPRD Perempuan pertama di Sulawesi Barat,” tambah Suraidah.