SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel telah merilis angka pertumbuhan ekonomi Sulsel untuk 2016 lalu rata-rata 5,02 persen. Angka ini jauh dari angka pertumbuhan ekonomi rata rata di Kabupaten Sidrap. Pertumbuhan ekonomi rata-rata Sidrap untuk 2016 mencapai 7 persen.
“7 persen itu rata rata pertumbuhan ekonomi Sidrap untuk 2016 lalu. Dari angka tersebut Sidrap pernah mencapi pertumbuhan ekonomi di pertengahan tahun 8-9 persen,” ungkap Kepala BPS Kabupaten Sidrap Misbahuddin, Selasa (7/2/2017).
Dgan pertumbuhan ekonomi tersebut di Sidrap, bisa dikategorikan pertumbuhan ekonomi tertinggi di semua kabupaten yang ada. Karena kabupaten yang terkenal dengan lumbung beras ini masuk kategori kabupaten non-tambang.
“Tanpa tambang saja, Sidrap mencapai pertumbuhan ekonomi rata rata 7 persen. Kalau over all provinsi Sulsel kan hanya 5 persen,” tuturnya.
Pertumbuhan ekonomi di Sidrap memang tinggi dan tergolong merata, ini bisa dilihat angka pengangguran yang rendah dengan angka kemiskinan yang paling rendah pula.
Ditambah lagi, pendapatan per kapita penduduk sudah mencapai Rp32 juta per tahun. “Ya jika dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di Sulsel, Sidrap masuk kategori tertinggi karena kabupaten non tambang,” tutupnya. (adv/ris)