PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menjadi tuan rumah pelaksanaan KKN Nusantara Moderasi Beragama se-Indonesia tahun 2023. Di bawah Koordinasi Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia KKN Nusantara Moderasi Beragama akan dipusatkan di Kabupaten Tana Toraja. Kegiatan itu akan berlangsung, Rabu-Sabtu, 12 Juli hingga 26 Agustus 2023.
Hadir pada pembukaan, Kepala Subdirektorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemenag RI, Muhammad Aziz Hakim, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulsel Erwin Sodding, Rektor IAIN Parepare Hannani, Ketua LP2M IAIN Parepare Muhammad Ali Rusdi, dan tamu undangan lainnya.
Ali Rusdi mengatakan, KKN Nusantara Moderasi Beragama diikuti 52 Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia, empat di antaranya adalah perguruan tinggi keagamaan negeri.
“Ada Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tana Toraja, Universitas Agama Hindu Negeri Denpasar Bali, Institut Agama Hindu Negeri Mataram Lombok NTB dan Institut Agama Hindu Negeri Pontianak Kalbar,” ujarnya kepada Pijarnews.com, usai mengikuti pembukaan di Auditorium IAIN Parepare, Rabu (12/7/2023).
Sehingga, lanjutnya, ini terlihat aspek moderasi beragamanya dan peserta belajar bagaimana aspek keragaman, toleransi dan membangun komitmen kebersamaan dan kebangsaan. “Bahwa tujuan kalimatun sawa, asas kita yaitu menjunjung NKRI,” ujarnya.
Ali Rusdi pun berpesan kepada seluruh peserta agar saat sampai di lokasi untuk beradaptasi, memperlihatkan dan mencontoh hal-hal yang baik di masyarakat.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulsel, Erwin Sodding yang mewakili Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, kehidupan harmonis dalam kesetaraan dan persaudaraan di antara sesama umat manusia serta kehidupan yang sejahtera dan beradab adalah hal yang paling penting.
“Di kesempatan kali ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, sekaligus menaruh harapan besar kepada IAIN Parepare kiranya jalinan kerja sama dengan Pemprov Sulsel yang selama ini telah terbina dengan baik dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan karena telah memberi dampak positif terhadap pembangunan yang bermuara masyarakat yang bermartabat dan sejahtera,” katanya saat membacakan sambutan Gubernur Sulsel.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, peran mahasiswa telah memberikan perimbangan dan kemajuan antara intelektualitas, moralitas dan profesionalitas religius. Mari kita terus bersama berpartisipasi membangun Sulsel karena merupakan tanggungjawab kita bersama sebagai komponen dan potensi membangun komitmen kebangsaan yang kokoh guna mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera,” jelasnya.
Diakhir dirinya menitip pesan agar para peserta menjaga Sulsel dan menjaga Tana Toraja. “Mari kita jaga Sulsel, kita jaga Tana Toraja,” ucapnya.
Selanjutnya, Muhammad Aziz Hakim menilai pelaksanaan KKN Nusantara Moderasi Beragama di IAIN Parepare berlangsung dengan baik dan lancar. “Semoga ini dipertahankan hingga pelaksanaan riilnya di Tana Toraja betul-betul berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya berpesan agar ini dijadikan momen yang betul-betul menjadi pembelajaran dan tanggungjawab sosial hidup di tengah masyarakat. “Ketika terjun di lokasi KKN harus menyesuaikan dan melihat budaya dan latar belakang kemasyarakatan yang ada di sana, sehingga tidak menimbulkan gesekan,” pesannya.
“Karena kita hadir untuk melakukan perubahan sosial dalam rangka belajar dekat dengan masyarakat dalam konteks moderasi beragama. Tentu dengan cara-cara yang baik, jadi saya berharap teman-teman peserta bisa komitmen melaksanakan itu semua. Berangkat bareng, sehat bareng dan pulang bareng,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Parepare Hannani yang membuka kegiatan dalam sambutanya menitip pesan dengan pepatah Bugis ‘Maccana na Malempu, Warani na Magetteng’ yang berarti pintar dan lurus serta berani lalu siap menanggung tanggung jawab dalam konsisten terhadap apa yang dipercayakan kepadanya. Prinsip dari falsafah Bugis ini patut menjadi warisan budaya.
“Mengapa mahasiswa diajak untuk ber-KKN, salah satu tujuannya adalah membiasakan diri agar di dalam hidupnya ada proyek-proyek sosial,” kata Ketua PCNU Kota Parepare itu.
Lebih lanjut, Hannani menjelaskan, eksistensi kemanusiaan bukan pada apa yang kita dapatkan tapi pada apa yang kita berikan. “Kata-kata pada apa yang kita berikan ini, di situlah makna pengabdian. Hidup kita adalah untuk mengabdi, hidup kita untuk melayani orang lain dan hidup kita adalah untuk kemanusiaan,” tandasnya.
“Selamat mengabdi, selamat ber-KKN Moderasi Beragama. Kita berdoa mudah-mudahan semua dalam keadaan sehat. Harapan saya kita ciptakan jaringan-jaringan dengan mahasiswa se-Indonesia,” pesannya.
KKN Nusantara Moderasi Beragama sendiri tahun ini mengusung tema “Harmoni dalam Keragaman”. Para peserta akan ditempatkan di beberapa kecamatan dan desa/lembang di Tana Toraja. Pembukaan ditandai dengan pemasangan secara simbolis identitas dan penandatanganan persemian peserta. (*)
Reporter : Wahyuddin