SINJAI, PIJARNEWS.COM – Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Sentral Sinjai (HPS2) menilai sosok Takyuddin Masse (TMS) memiliki visi ekonomi kerakyatan yang baik. Hal itu disampaikan Ketua HPS2 Fadli, saat bersilaturahmi dengan TMS, beberapa waktu lalu.
“Pak TMS ini memiliki ide untuk menghidupkan perekonomian rakyat, termasuk ekonomi di pasar bisa lebih menggeliat,” ujar Ketua HPS2 Fadli.
Langkah kongkret yang bakal di gulirkan oleh Politisi Gerindra ini dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan di tingkat pasar dengan menghadirkan Koperasi yang di kelola langsung pedagang pasar hingga perputaran ekonomi dapat terus dirangsang.
Sehingga apa yang menjadi kebutuhan pedagang untuk meningkatkan pendapatannya bisa terwujud dengan adanya koperasi yang dikelola langsung para pedagang atau anggota HPS2.
“Dalam pertemuan tersebut, Kelakar yang muncul adalah ternyata menurut para pedagang, sosok TMS berbeda jauh dengan apa yg ada di balihonya, “aslinya ternyata lebih muda,” ujar Fadli.
Para pedagang pasar juga sempat mengungkapkan keluh kesahnya kepada TMS dengan penataan pasar yang kurang maksimal, serta pentingnya peran pemerintah dalam upaya meningkatkan kenyamanan baik penjual maupun pembeli di pasar tersebut.
* Masih Dinamis
Pilkada Sinjai diincar banyak figur padahal ada petahana bupati Sabirin Yahya (SBY) dan wakil bupati Andi Fajar Yanwar yang siap kembali maju. Lalu bagaimana peta kekuatan saat ini?
Pengamat Politik dari PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI) Suwadi Idris Amir menilai, bahwa pilkada Sinjai tergolong sangat dinamis, sebab selain petahana SBY, figur-figur penantang seperti, Andi Seto, Na’sit Umar, Yusran Sofyan, Takyuddin Masse, Andi Mahyanto, Andi Harun, semua memiliki kans yang sama besarnya untuk memenangkan pilkada jika mereka maju.
Bahkan Menurut Suwadi, di pilkada Sinjai, belum ada figur yang mendapatkan dukungan electoral mencapai 25 persen, baik SBY maupun yang lain. Artinya potensi kemenangan terbuka bagi figur-figur balon bupati.
Menurut Suwadi, penentu kemenangan di pilkada Sinjai, sangat bergantung pada tepatnya para balon bupati membangun koalisi dan menentukan pasangan calon wakil.
“Kedua, dibutuhkan kreativitas tim dalam membranding program, visi, misi calon, dengan tepat dan rasional, sebab masyarakat mencari figur visioner dan merakyat dengan program ril,” tuntas Suwadi. (adv/ris)