PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Perkelahian dua orang siswa laki-laki dan perempuan di salah satu Sekolah Menengah Negeri di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, sangat disayangkan oleh Pimpinan Sekolah Al Mustaqim, Abdullah Hamzah yang juga panglima laskar santri Kota Parepare.
Abdullah sangat menyayangkan kejadian itu bisa terjadi di kota yang dijuluki sebagai Kota Pendidikan. Abdullah melihat ada yang kurang dalam dunia pendidikan khususnya di Kota Parepare.
“Saya sangat menyayangkan kejadian itu terjadi antara siswa laki-laki dan perempuan. Dan ini sangat memalukan di Kota Parepare yang berjuluk Kota Pendidikan.
BACA JUGA : Aksi Perkelahian Siswa SMA Negeri 4 Parepare, Viral di Media Sosial
Ada yang kurang dalam dunia pendidikan kita khususnya di Kota Parepare seperti pembinaan akhlak. Nah ini yang kurang, juga jam belajar pendidikan agama juga kurang khusus yang sekolah umum.
Kalau pesantren tidak masalah, karena sudah jelas lebih banyak ke pendidikan agama dibanding umum,” urainya saat ditemui PIJAR di Sekolah MTS Al Mustaqim, Rabu (7/3/2018).
Selain itu, lanjut Abdullah, Dinas Pendidikan Parepare juga harus segera mengambil sikap atas kejadian ini, supaya tidak terulang lagi di Kota Kelahiran BJ Habibie yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Parepare.
Abdullah juga meminta kepada Pemerintah Kota Parepare agar menambah anggaran pendidikan khususnya pesantren siswa bisa menerima pelajaran pendidikan agama full.
Abdullah Hamzah yang memimpin tiga sekolah sekaligus yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiah (Mts), dan Madrasah Aliah (MA) dalam satu Yayasan Perguruan Al Mustaqim. Sekolag ini terletak di Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare yang memiliki lebih dari 500 santri. (amr/alf)